Jakarta (Antara News) - PT Bank Tabungan Negara Tbk (kode bursa BBTN) menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap I tahun 2015 senilai Rp3 triliun ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka program sejuta rumah.

"Obligasi ini akan ditawarkan empat seri, yaitu; Seri A dengan tenor 3 tahun, Seri B dengan tenor 5 tahun, Seri C dengan tenor 7 tahun dan Seri D dengan tenor 10 tahun dengan kupon dibayarkan setiap triwulan dengan pembayaran pertama pada 7 Oktober 2015," kata Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Rabu.

Maryono dalam paparan publik berkaitan dengan penawaran umum obligasi mengatakan, dana hasil obligasi ini akan memperkecil rasio dana terhadap pinjaman (loan to funding ratio/ LFR) Bank BTN.

"Kami optimis walaupun target kredit cukup tinggi karena pasar terbuka lebar dengan program pemerintah tentang gerakan satu juta rumah, namun disisi lain likuiditas perseroan akan tetap terjaga baik," ujar dia.

Maryono menjelaskan, kalau dalam tahap I kami menawarkan Rp3 triliun, maka dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) tahap II menargetkan perolehan dana Rp6 triliun dalam waktu maksimal 2 tahun.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat instrument idAA (Double A) untuk obligasi yang diterbitkan BTN.

Bank BTN juga didukung oleh PT BCA Sekuritas, PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT Trimegah Securities Tbk. sebagai pelaksana penjamin emisi.

Bookbuilding PUB II tahap I ini akan dilakukan pada tanggal 9 - 18 Juni 2015. Kemudian, pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 29 Juni dan penawaran obligasi akan dilaksanakan pada tangga 1-2 Juli. Sedangkan penjatahan akan dilakukan pada tanggal 3 Juli dan pencatatan di BEI pada tanggal 8 Juli 2015.

“Rasio likuiditas menggunakan LFR lebih longgar jika dibandingkan perhitungan dilakukan melalui mekanisme loan to deposit ratio (LDR),” ujar Maryono.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015