Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengingatkan masyarakat agar mewaspadai penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) sehubungan curah hujan tinggi dan berpotensi berkembangbiaknya populasi nyamuk aedes aegypti
 
"Kita sampai hari ini jumlah kasus DBD mencapai 606 orang dan empat orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah di Lebak, Rabu. 

Baca juga: Kerugian akibat banjir dan longsor di Lebak capai Rp23 miliar
 
Penyebaran kasus DBD di Kabupaten Lebak dipastikan terus bertambah sehubungan curah hujan tinggi dan berpotensi berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti
 
Masyarakat harus berperan aktif untuk pencegahan kasus DBD dengan melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN), antara lain melalui gerakan menutup, menimbun, dan menguras ( 3M) barang-barang bekas agar tidak dijadikan tempat berkembang biak nyamuk pembawa virus dengue tersebut.
 
Kegiatan gerakan PSN itu lebih efektif dan murah untuk memutus mata rantai penularan DBD. 
 
Sebab, gerakan PSN dapat mematikan jentik-jentik nyamuk DBD daripada penyemprotan fogging yang hanya mematikan nyamuk dewasa.
 
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat secara gotong royong melakukan PSN dan 3M agar terbebas dari penyebaran penyakit yang mematikan itu jika lambat penanganan tenaga medis.
 
Saat ini, penyebaran kasus DBD di Kabupaten Lebak itu kebanyakan warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk dan terbukti dari 606 kasus tersebut di antaranya Kecamatan Rangkasbitung 233 kasus dan empat orang meninggal.
 
Kecamatan Cibadak sebanyak 75 kasus, Kalanganyar 45 kasus dan Cipanas 38 kasus, Cimarga 23 kasus, Sajira 23 kasus, Maja 22 kasus, serta Warunggunung 21 kasus. 
 
Selanjutnya,kasus DBD dibawah 20 hingga satu kasus tersebar di Kecamatan Curugbitung, Cikulur, Lebak Gedong, Bayah, Sobang, Bojongmanik, Leuwidamar, Cikulur, Cileles, Cirinten, Gunungkencana, Malingping, Banjarsari, Cijaku, Cihara, Cibeber, Cilograng, Wanasalam, Panggarangan dan Cigemblong. 
 
Namun, penularan DBD di Kabupaten Lebak hingga kini belum ditetapkan kejadian luar biasa (KLB), karena masih bisa ditangani dengan memaksimalkan pelayanan juga sosialisasi pencegahan dengan melibatkan petugas puskesmas setempat. 
 
Selain itu juga peran serta masyarakat kini sudah tumbuh kesadaran dan setiap pekan melakukan kegiatan gotong royong kebersihan lingkungan juga mulai tumbuh pola hidup sehat dengan berolahraga di tempat-tempat ruang terbuka, di antaranya di alun-alun Rangkasbitung dan Stadion Pasir Ona. 
 
"Kami berharap warga tetap waspada DBD juga tetap mengoptimalkan gotong royong kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran DBD," katanya.
 
 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022