Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten melalui Puskesmas Gebang Raya melakukan Gerakan Bersama Eliminasi TBC (Ransel TB) kepada pelajar dengan melakukan skrining lewat sampel dahak.

Kepala Puskesmas Gebang Raya, dr Setyawan di Tangerang Rabu (12/10) mengatakan kegiatan skrining lewat sampel dahak ini sebagai upaya melakukan deteksi dini.

Para pelajar sebelum melaksanakan skrining, diminta untuk mengisi sejumlah pertanyaan, terkait kondisi kesehatan tubuhnya masing-masing. "Bagi jawaban yang memiliki ciri-ciri berpotensi menderita TBC, mereka lah yang kita lakukan skrining dahak,” katanya dalam keterangan resmi.

Ia pun menjelaskan, jika ditemukan kasus positif TBC sejak dini, maka Puskesmas selanjutnya akan melakukan pengobatan dan pendampingan penuh, sampai pelajar tersebut dinyatakan sembuh bebas TBC.

Dijelaskannya, penyembuhan penyakit TBC ini memerlukan waktu lama yaitu selama enam bulan penuh. Bahkan, bisa lebih lama apabila melakukan penghentian obat sebelum waktunya.

“Hal inilah yang belum banyak diketahui para pelajar. Ransel TB berupaya hadir untuk mengedukasi terkait penyakitnya, penyembuhannya, pencegahannya serta mengedukasi untuk tidak ragu memeriksakan diri jika mengalami ciri-ciri TBC,” katanya.

Lanjutnya, lewat Ransel TB diharapkan seluruh warga sekolah dapat lebih peka dan sama-sama melakukan pencegahan penularan TBC sedini mungkin.

“Dengan pelajar dan seluruh warga sekolah mengenal penyakit TBC maka mereka bisa lebih waspada terhadap penularan penyakit ini. Terlebih bisa membentuk kader TBC sekolah, dan menjadi kader TBC di rumahnya masing-masing,” katanya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022