Jakarta (Antara News) - Produsen baja menyambut baik rencana pemerintah untuk menaikan tarif bea masuk most favored nations (BM MFN) produk baja dan olahannya menjadi 15 persen dari sebelumnya 0 sampai 5 persen, yang saat ini masuk dalam kajian Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.

"Kami menyambut baik rencana pemerintah untuk menaikan bea masuk khususnya MFN dari 0 sampai 5 persen menjadi 15 persen," kata Sekretaris Perusahaan PT Krakatau Posco, Christiawaty Ferania Keseger saat dihubungi, Selasa.

Menurut Christi, sebagai produsen baja lokal yang bertujuan untuk subtitusi impor, Krakatau Posco sangat menyambut baik rencana tersebut apabila dapat direalisasikan.

Christi berpendapat kenaikan BM produk baja dan olahannya akan dapat meningkatkan daya saing produsen baja nasional serta kedepannya diharapkan secara bertahap produk baja nasional dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Christi mengatakan, bersama-sama dengan PT Krakatau Steel Tbk secara bertahap PT Krakatau Posco akan berusaha untuk memenuhi produk baja di dalam negeri.

Sedangkan Sekretaris Perusahaan PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk Hadi Soetjipto berharap kenaikan bea masuk bagi industri baja akan dapat melindungi industri di dalam negeri.

Ia mengatakan pihaknya menyambut baik jika kebijakan tersebut dikeluarkan pemerintah karena hal ini akan mendapat dukungan dari industri baja nasional lainnya.

"Kami akan melihat dulu kebijakan tersebut sebelum menerapkan strategi kebijakan perusahaan ke depan," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa angka bea masuk baja di Indonesia merupakan yang terendah dibandingkan rata-rata negara lain. Saat ini, India juga sedang dalam proses menaikkan bea masuk baja.

Draft kenaikan batas minimal BM MFN sebesar 15 persen, menurut Dirjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian Harjanto telah dikaji oleh Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.

Pewarta: Ganet

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015