Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya mengajak masyarakat membeli produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal untuk membantu peningkatan omzetnya.

"Kita meyakini pelaku UMKM lokal dapat tumbuh dan berkembang menggerakkan roda perekonomian daerah," katanya saat mengunjungi pameran UMKM dalam rangka memperingati "Hari Koperasi Nasional " di Lebak, Banten, Kamis.

Baca juga: Pameran UMKM Lebak tampilkan hasil kerajinan warga binaan lapas

Produk yang dikembangkan pelaku UMKM lokal di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak dinilai tidak kalah dengan produk pabrikan maupun impor.

Mutu dan kualitas produk UMKM lokal diapresiasi, menurut dia, karena pemerintah daerah hadir dan terus memberikan pelatihan agar mampu meraih persaingan pasar baik tingkat domestik maupun mancanegara.

"Masyarakat Kabupaten Lebak jangan ketergantungan dengan membeli produk-produk dari China dan Jepang dengan alasan gengsi dan pamor," katanya.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat membeli produk UMKM lokal, sebagai bentuk mencintai Tanah Air.

"Kami berharap pelaku UMKM lokal terus dikembangkan pascapandemi COVID-19 untuk kemajuan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan," katanya.

Menurut dia, pelaku UMKM lokal telah mampu memproduksi alat-alat rumah tangga, seperti kursi dan meja, tempat tidur, piring, gelas hingga lemari dengan bahan baku terbuat dari kayu dan bambu.

Selain itu, produk aneka makanan dan camilan serta minuman dengan bahan baku dari singkong, ubi, jahe merah, gula aren hingga madu. Begitu juga industri kerajinan kriya, sandal, sepatu, tas, dompet dan lainnya.

"Kami mengapresiasi produk-produk UMKM lokal itu memiliki kualitas, bahkan di antaranya ekspor," kata Bupati.

Rizqi, petugas Lapas Rangkasbitung saat ditemui di stan pameran UMKM Kabupaten Lebak, mengatakan pihaknya sudah beberapa kali tampil pada pameran untuk memperluas pemasaran karya warga binaan yang memiliki kualitas dan nilai jual.

Produksi kerajinan warga binaan lebih unik dan menarik dan memiliki nilai seni, karena menggunakan bahan baku bambu dan kayu, sehingga banyak pengunjung memadati stan Lapas Rangkasbitung.

"Kita jual produksi kerajinan warga binaan itu termurah Rp10 ribu dan termahal Rp1,8 juta," kata Rizqi.

Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan pelaksanaan pameran diikuti 80 UMKM.

"Kami menargetkan omzet pameran ini mencapai Rp3 miliar selama lima hari (28 September-3 Oktober 2022) dengan kunjungan 10 ribu orang," katanya.

Pewarta: Mansyur Suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022