Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Banten, mengalokasikan anggaran sebesar dua persen dari Dana Transfer Alokasi Umum (DTAU) untuk program bantuan sosial bagi masyarakat rentan terkait antisipasi inflasi dari penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).
“Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah melakukan kebijakan di antaranya mengalokasikan anggaran dua persen Dana Transfer Alokasi Umum (DTAU) untuk program bantuan sosial bagi masyarakat rentan terhadap inflasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial," kata Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam keterangannya saat memimpin rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tangerang Selatan di Aula Blandongan, Puspemkot Tangerang Selatan, Selasa.
Baca juga: DPMPTSP Kota Tangerang akan lakukan penyuluhan perizinan digital
Ia mengatakan Pemkot Tangerang Selatan telah melakukan sejumlah langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya kenaikan inflasi yang akan berdampak pada stabilitas perekonomian.
Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemkot Tangerang Selatan pemantauan harga agar tetap terjangkau dan distribusi kepada masyarakat berjalan lancar.
Kemudian melakukan koordinasi dengan instansi lain seperti kepolisian agar distribusi berjalan lancar yang dikoordinir oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3).
Dia juga menginstruksikan untuk penguatan program TPID lewat rapat koordinasi pemantauan, monitoring dan evaluasi. Hal ini harus dilakukan untuk memastikan pengendalian inflasi dapat dilakukan dengan baik.
“Kita semua kumpul di sini, kepala perangkat daerah untuk memaparkan rencana program yang saat ini telah, sedang, dan akan dilakukan,” katanya.
Wali Kota Benyamin mengatakan operasi pasar juga akan menyasar di tujuh kecamatan di Tangerang Selatan dengan bekerja sama dengan Bulog dan beberapa perusahaan-perusahaan.
"Operasi pasar juga sebagai langkah kita untuk menekan inflasi, agar angka inflasi di Tangerang Selatan tidak meningkat dan dapat terus dikendalikan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
“Pemerintah Kota Tangerang Selatan telah melakukan kebijakan di antaranya mengalokasikan anggaran dua persen Dana Transfer Alokasi Umum (DTAU) untuk program bantuan sosial bagi masyarakat rentan terhadap inflasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial," kata Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dalam keterangannya saat memimpin rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tangerang Selatan di Aula Blandongan, Puspemkot Tangerang Selatan, Selasa.
Baca juga: DPMPTSP Kota Tangerang akan lakukan penyuluhan perizinan digital
Ia mengatakan Pemkot Tangerang Selatan telah melakukan sejumlah langkah antisipatif untuk mencegah terjadinya kenaikan inflasi yang akan berdampak pada stabilitas perekonomian.
Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pemkot Tangerang Selatan pemantauan harga agar tetap terjangkau dan distribusi kepada masyarakat berjalan lancar.
Kemudian melakukan koordinasi dengan instansi lain seperti kepolisian agar distribusi berjalan lancar yang dikoordinir oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3).
Dia juga menginstruksikan untuk penguatan program TPID lewat rapat koordinasi pemantauan, monitoring dan evaluasi. Hal ini harus dilakukan untuk memastikan pengendalian inflasi dapat dilakukan dengan baik.
“Kita semua kumpul di sini, kepala perangkat daerah untuk memaparkan rencana program yang saat ini telah, sedang, dan akan dilakukan,” katanya.
Wali Kota Benyamin mengatakan operasi pasar juga akan menyasar di tujuh kecamatan di Tangerang Selatan dengan bekerja sama dengan Bulog dan beberapa perusahaan-perusahaan.
"Operasi pasar juga sebagai langkah kita untuk menekan inflasi, agar angka inflasi di Tangerang Selatan tidak meningkat dan dapat terus dikendalikan,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022