ICONETSI (International Conference on Engineering and Information Technology for Sustainable Industry) 2022 pamerkan kemajuan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan penelitian Swiss German University.

Penelitian memegang peran yang sangat vital untuk turut berkontribusi terhadap pengetahuan dan pengembangan prospek di masyarakat, terutama di masa kritis seperti pascapandemi saat ini.

Baca juga: Menkominfo ungkap langkah pencegahan kebocoran data di Indonesia

ICONETSI 2022 merupakan event kedua yang diadakan sebagai wadah bertemunya insinyur, ilmuwan, praktisi, dan mahasiswa; baik dari universitas maupun industri dari berbagai negara untuk melakukan pertukaran pengetahuan tentang kegiatan penelitian dan pengembangan.

Kegiatan ICONETSI tahun ini dilaksanakan secara dengan tema “Innovation and Technology for Resilient and Sustainable Industry”.

Ada beberapa sub-topik utama yaitu Sustainable Energy and Environment, Production and Operation Management, Logistics and Supply Chain, Ergonomic and Human Factors, Automation, Mechatronics and Robotics, Cyber Security and AI, and Software Engineering.

ICONIET 2022 ini membawahi dua konferensi, yaitu International Conference on Engineering and Information Technology for Sustainable Industry (ICONETSI) dan International Conference on Biomedical and Pharmaceutical Sciences and Technology (ICOBIPST).

ICONIET akan diadakan pada tanggal 21-22 September 2022 sedangkan ICOBIPST yang diselenggarakan bersama oleh Swiss German University dan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya akan menyusul pada tanggal 1 dan 2 Oktober 2022. Diharapkan konferensi kami tahun ini akan merangsang ide-ide baru dan kolaborasi untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan perbaikan masyarakat menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Pada ICONETSI 2022, Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G. Plate untuk memberikan sambutannya dalam konferensi ini serta hadir pula R. Herdian (Deputi Utilisasi Riset dan Inovasi, BRIN).

Dalam acara ini, Nuki Agya Utama dan Prof. Wasseem Heider akan memberikan pemaparannya pada sesi Plenary. Pada sesi parallel, hadir profesor dan praktisi dari berbagai latar belakang keilmuan seperti Prof. Dominik Aufderheide dari FH Soest-Jerman, Prof. Mattias Schirmer dari EAH Jena-Jerman, Prof. Wahyudi Sutopo dari Universitas Sebelas Maret, Surakata, Dr. Selvakumar Ramachandran dari Kerkhoff Ltd.-Inggris, Assoc. Prof. Dr. Intan Safinar Ismail dari University Putra Malaysia, dan Dr. Kholis Abdurachim Audah dari Swiss German University, Indonesia.

Tahun ini terdapat 84 makalah yang diserahkan berasal dari Jepang, Taiwan, Peru, Perancis, Arab Saudi, dan Indonesia, dan hanya 68 makalah yang diterima dan berhak dipublikasikan di ACM-ICPS.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022