Massa buruh yang tergabung dalam Aliansi Serikat Buruh, Ojek Online, Mahasiswa dan Masyarakat (SOMASI) di Kabupaten Tangerang, Banten, mendatangi kantor DPRD setempat untuk menuntut penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi maupun non subsidi.

Dalam aksi penolakan tersebut, ratusan buruh mulai aksinya dengan melakukan konvoi dari wilayah Citra Raya Cikupa hingga menuju lokasi aksi di depan Gedung DPRD di Puspemkab Tangerang.

Baca juga: Omset UMKM hidroponik Tangerang tembus Rp40 juta per-bulan dengan dukungan listrik PLN

Ketua Presidium Aliansi Altar Jayadi di Tangerang, Rabu, menuntut DPRD Kabupaten Tangerang membuat surat rekomendasi perihal penolakan kenaikan BBM.

"Kami Aliansi SOMASI sudah mengeluarkan rekomendasi dari DPRD Kabupaten Tangerang, terkait penolakan kenaikan BBM," katanya.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga mendesak pemerintah agar menurunkan tarif listrik, menolak UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau Omnibus Law, dan menolak PP 36 tahun 2021 tentang pengupahan.

Karena, menurut dia, terkait aturan dan kenaikan yang dilakukan oleh pemerintah ini telah membuat sulit masyarakat dan kaum buruh di Indonesia.

"Mudah-mudahan aksi tuntutan kami ini bisa dipertimbangkan oleh pimpinan pusat yaitu Presiden Jokowi," ungkapnya.

Ia mengatakan, jika tidak ada tindak lanjut dari Pimpinan Pusat, DPRD Kabupaten Tangerang akan menyampaikan langsung ke pusat yaitu ke DPR-MPR RI dan selanjutnya aksi-aksi protes tersebut akan terus dilakukan dengan massa yang lebih besar.

"Kita akan terus, Sampai Desember, sampai Jokowi menurunkan dan membatalkan kenaikan harga BBM," tutur dia.*

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Buruh Tangerang tolak kenaikan BBM

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022