Jakarta (Antara News) - PT Lippo Cikarang Tbk berhasil meraih kenaikan laba bersih sebesar 43 persen naik dari Rp591 miliar tahun 2013 menjadi Rp844 miliar tahun 2014, demikian hasil audit laporan keuangan tahun 2014.


Kenaikan laba bersih ini disumbang dari keberhasilan perusahaan mencetak kenaikan penjualan tahun 2014 sebesar 35 persen yakni dari Rp1,328 triliun tahun 2013 menjadi Rp1,792 triliun tahun 2014. 

Siaran pers yang diterima Antara, Senin, menyebutkan hasil audit yang positif ini merupakan suatu prestasi bagi perusahaan dengan kode bursa LPCK tersebut mengingat ekonomi Indonesia masih dibayang-bayangi melemahnya nilai tukar rupiah.

Pendapatan dari hunian, ruko dan apartemen tumbuh secara impresif sebesar 118 persen menjadi Rp781 miliar atau sebesar 44 persen dari total pendapatan. Pendapatan dari Divisi Industri dan Komersial sebesar Rp815 miliar  menyumbang 45 persen terhadap total pendapatan.  

Kemudian, pendapatan dari pengelolan kota, tumbuh 21 persen menjadi Rp170 miliar di tahun 2014 dari Rp141 miliar di tahun 2013, memberikan kontribusi sebesar 10 persen terhadap total pendapatan.

EBITDA tumbuh  46 persen menjadi Rp941 miliar di tahun 2014 dari Rp645 miliar di tahun 2013 yang didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat.

Meow Chong Loh, Presiden Direktur LPCK  dalam siaran pers tersebut mengatakan, capaian ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menuai manfaat dari visi jangka panjang serta skala investasi di bidang infrastruktur  yang pada gilirannya menjadi dasar pertumbuhan dan profitabilitas dari unit bisnis.

Hal ini akan terus mendorong pertumbuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang, terutama dalam pembangunan infrastruktur proyek baru Orange County Globally Connected City seluas 322 hektar (ha) dengan 16.500.000 pembangunan mega konstruksi dimana 82,3 hektar dari total lahan diperuntukkan sebagai area  Lippo Central Business District (Lippo  CBD) Orange County berlokasi di Cikarang dan merupakan  pusat bisnis dan gaya hidup (center-hub) di koridor timur Jakarta dengan nilai investasi sebesar Rp250 triliun.

"Kami melihat prospek  ini sangat menjanjikan karena  adanya wacana pengembangan dua infrastruktur strategis yaitu Internasional Karawang Airport dan Cilamaya Deep New Port," kata Meo Chong Loh.

Meow mengatakan, perusahaan masih melihat masa depan yang menjanjikan dan memberikan kinerja yang solid. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan kami di tahun-tahun mendatang.

PT Lippo Cikarang Tbk merupakan pengembang kawasan perkotaan dengan luas sekitar 3.000 hektar di mana industri sebagai basis  ekonomi. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan populasi 45.000 dan 350.000 orang yang bekerja setiap hari  disekitar 820 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang.

LPCK merupakan anak perusahaan  PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). LPKR adalah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia  berdasarkan jumlah aset dan pendapatan, yang tercatat di Bursa Efek indonesia, dan didukung oleh lanbank  yang  serta recurring income yang solid. 

Bisnis LPKR terdiri Residensial/ Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels dan Asset Management.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015