Lebak (AntaraBanten) - Pemerintah Kabupaten Lebak menjanjikan  perbaikan kembali jembatan gantung Sindai yang menghubungkan Desa Pajagan, Kecamatan Sajira dengan Desa Tambak, Kecamatan Cimarga,  yang roboh beberapa minggu lalu dapat diselesaikan dua bulan.


"Jembatan gantung roboh yang melukai 48 siswa sekolah dasar (SD) dan satu diantaranya luka berat, diharapkan selesai dua bulan," kata Kepala Dinas Bina Marga (DBM) Kabupaten Lebak Wawan Kuswanto saat dihubungi di Lebak, Banten, Selasa.

Ia mengatakan, jembatan gantung tersebut kini direalisasikan pembangunan melalui dana bantuan tidak terduga (BTT) bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015 sebesar Rp200 juta.

Pembangunan jembatan yang menghubungkan antardesa itu merupakan sarana vital untuk menumbuhkan akses ekonomi masyarakat.

Selain itu juga banyak anak-anak sekolah melintasi jembatan tersebut.

Sebab jika tidak dibangun jembatan, maka akan berdampak terhadap ekonomi, juga banyak anak-anak putus sekolah.

Mereka warga Desa Tambak yang hendak pergi ke Rangkasbitung melintasi jembatan Sindai karena jarak tempuhnya relatif dekat dibandingkan akses jalan menuju Kecamatan Cimarga.

"Kami berharap pembangunan jembatan gantung itu selesai sesuai dengan target pemerintah daerah selama dua bulan kedepan," ujarnya.

Menurut dia, konstruksi pembangunan jembatan gantung itu nantinya lebih tinggi dari sebelumnya agar memiliki kekuatan, juga bisa dilintasi oleh 15 sampai 20 orang.

Diperkirakan ketinggian jembatan itu hingga mencapai enam meter.

Pekerjaan pembangunan itu melalui perusahaan di bidang ahli konstruksi dan tidak dikerjakan oleh masyarakat setempat.

"Kami sengaja menunjuk pihak perusahaan ahli konstruksi agar bisa bertahan lama juga tidak tertulang lagi roboh hingga melukai warga setempat," katanya.

Sementara itu, anak-anak SDN 1 Kecamatan Sajira yang menjadi korban kecelakaan jembatan gantung roboh mengaku bahwa mereka kini sudah kembali mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Dari 48 siswa itu hanya satu orang bernama Sudri kelas V yang kini belum bisa mengikuti belajar karena lukanya cukup parah.

"Kami berharap jembatan gantung itu bisa difungsikan lagi sehingga tidak menggunakan rakit milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak," kata Yadi, siswa kelas IV warga Desa Tambak Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015