Pemerintah Kota Tangerang Banten menerapkan pola kerja sama dan keterlibatan semua pihak dalam penanganan Tuberculosis (TB) diantaranya menjadi anak sekolah sebagai duta besar.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang Jumat mengatakan program Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC (RANSEL TBC) adalah keterlibatan 1.000 kader diantaranya komunitas sekolah.

Baca juga: Wali Kota: SPIP upaya minimalisasi pegawai lakukan penyimpangan dalam kerja

"Semua pihak terlibat para kader, orang tua. Melalui program Ransel kita menjadikan anak-anak sekolah sebagai duta besar penanganan TBC di sekolah," kata Wali Kota Arief dalam keterangan tertulis yang diterima di Tangerang, Jumat saat menjadi pembicara dalam Indonesia Tuberculosis International Meeting tahun 2022 yang dilaksanakan di Sanur Bali dari tanggal 9 - 10 September 2022.

Upaya lainnya adalah pemenuhan fasilitas layanan pengobatan dan skrining TBC di 37 Puskesmas dan 34 RS. Bahkan untuk penanganan TBC, Pemkot Tangerang telah mengeluarkan Peraturan Walikota Nomor 67 tahun 2021, selain juga alokasi anggaran untuk kesehatan yang mencapai 60 persen.

"Kita sudah mengeluarkan aturan terkait penanganan TBC termasuk juga mengalokasikan anggaran untuk penanganan TBC," katanya menjelaskan.

Perlu diketahui Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah hadir dalam Indonesia Tuberculosis International Meeting tahun 2022 karena dari upaya pemerintah Kota Tangerang dalam penanganan TBC yang juga melibatkan peran serta dari seluruh masyarakat.

Dalam acara itu juga dihadiri oleh perwakilan dari WHO, USAID dan juga beberapa organisasi kesehatan Internasional dan Nasional, Arief menyampaikan pentingnya kolaborasi sektoral seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan TBC.

Sebagai informasi, acara Indonesia Tuberculosis International Meeting tahun 2022 juga diikuti oleh peserta dari luar negeri antara lain dari Singapura, Australia, Nigeria, Nepal, India, Amerika dan Swedia.

Kegiatan tersebut juga menghadirkan Menteri Kesehatan yang menjadi pembicara kunci bersama narasumber dari WHO South East Asia Dr. Mukta Sharma.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022