Anggota Komisi III DPR RI, Achmad Dimyati Natakusumah mendukung Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk mengusut tuntas kasus dugaan impor baja dan besi yang sekarang ditangani. Menurut Dimyati, penyelidikan yang dilakukan Kejaksaan Agung terhadap kasus itu menjadi perhatian Komisi III DPR.
“Komosi III mendorong Kejaksaan Agung untuk mengusut semua pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi impor baja, karena ini pasti merupakan jaringan mafia yang tidak bekerja sendiri dan sangat mungkin melibatkan oknum-oknum yang memiliki kewenangan terkait proses impor,” kata Achmad Dimyati, Kamis (1/9)
Baca juga: Komisi III DPR RI Apresiasi Kejari Pandeglang, Ini Penyebabnya
Menurut Politisi PKS, perilaku korupsi tersebut jelas sangat merugikan negara. Apalagi, kata Dimyati, isu mafia impor besi dan baja sudah cukup lama terdengar, bahkan sudah ramai dibicarakan di DPR.
“Kita akan mengawal kasus ini, karena sudah sangat meresahkan. Kami juga mengapresiasi Jaksa Agung yang melakukan pengusutan kasus-kasus yang berpotensi merugikan negara kita,” beber Dimyati.
Sebelumnya, Tim Jaksa Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejakgung) memeriksa dua orang petinggi perusahaan selaku saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam impor baja.
"Saksi yang diperiksa, yaitu TW selaku Direktur PT Kerismas Witikco Makmur," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung, Ketut Sumedana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Ketut menjelaskan, TW diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam impor besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya tahun 2016 sampai dengan 2021.
Selain TW, menurut Ketut, Kejakgung juga memeriksa General Manager PT Sapta Sumber Lancar berinisial EK. Pemeriksaan juga dilakukan terkait dengan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam impor besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
“Komosi III mendorong Kejaksaan Agung untuk mengusut semua pihak yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi impor baja, karena ini pasti merupakan jaringan mafia yang tidak bekerja sendiri dan sangat mungkin melibatkan oknum-oknum yang memiliki kewenangan terkait proses impor,” kata Achmad Dimyati, Kamis (1/9)
Baca juga: Komisi III DPR RI Apresiasi Kejari Pandeglang, Ini Penyebabnya
Menurut Politisi PKS, perilaku korupsi tersebut jelas sangat merugikan negara. Apalagi, kata Dimyati, isu mafia impor besi dan baja sudah cukup lama terdengar, bahkan sudah ramai dibicarakan di DPR.
“Kita akan mengawal kasus ini, karena sudah sangat meresahkan. Kami juga mengapresiasi Jaksa Agung yang melakukan pengusutan kasus-kasus yang berpotensi merugikan negara kita,” beber Dimyati.
Sebelumnya, Tim Jaksa Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung (Jampidsus Kejakgung) memeriksa dua orang petinggi perusahaan selaku saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam impor baja.
"Saksi yang diperiksa, yaitu TW selaku Direktur PT Kerismas Witikco Makmur," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung, Ketut Sumedana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Ketut menjelaskan, TW diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam impor besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya tahun 2016 sampai dengan 2021.
Selain TW, menurut Ketut, Kejakgung juga memeriksa General Manager PT Sapta Sumber Lancar berinisial EK. Pemeriksaan juga dilakukan terkait dengan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam impor besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022