Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan menyisir seorang nelayan yang hilang setelah kapalnya mati mesin di Perairan Binuangen Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
"Kami berharap pencarian hari kedua ini nelayan yang hilang bernama Jamsar (45) warga Wanasalam bisa ditemukan," kata Kepala Basarnas Banten Adil Triyanto di Lebak, Rabu.
Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas Banten, BPBD Lebak, HNSI Binuangen, BMKG Serang, Polairud Binuangen, TNI, Polri, relawan, warga dan nelayan setempat.
Baca juga: Basarnas Banten cari nelayan hilang di Perairan Binuangeun, Lebak
Baca juga: Basarnas Banten cari nelayan hilang di Perairan Binuangeun, Lebak
Tim ini dibagi dua yakni pertama melakukan pencarian pola creeping pada radius 3 Nm dari lokasi kejadian perkara (LKP) dengan search area seluas 24 Nm dan panjang line pencarian 22.04 Nm.
Sedangkan, kedua melakukan pencarian dengan penyisiran pantai dari Muara Binuangeun ke arah Barat - Timur sejauh 3 kilometer masing -masing 1,5 kilometer.
Alut yang digunakan 1 Rescue Car, Pasar air, Alkom dan perahu nelayan.
Selama ini, ujar dia,kondisi cuaca cerah dengan tinggi gelombang dua sampai empat meter.
"Kami bahu membahu bersama tim SAR gabungan untuk menemukan nelayan yang hilang di Perairan Binuangen itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengingatkan nelayan tradisional waspada gelombang tinggi di Perairan Selat Sunda bagian selatan untuk menghindari kecelakaan laut.
Berdasarkan informasi (BMKG) diperkirakan peluang ketinggian gelombang tinggi di Perairan Selat Sunda bagian selatan sampai 3 September 2022 berkisar 2,5 - 4,0 meter dengan kecepatan angin berkisar 5 - 15 knot.
"Kami minta nelayan tetap waspada jika melakukan aktivitas melaut di Selat Sunda bagian selatan yang berhadapan dengan Perairan Samudera Hindia, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022