Nelayan pesisir Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, hingga kini terpenuhi kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) khusus nelayan.
 
"Kita sampai saat ini tidak kesulitan untuk mendapatkan BBM bersubsidi," kata Ali (50) seorang nelayan TPI Teluk Labuan Pandeglang, Senin.

Baca juga: Jasa Raharja Menghadiri Rapat Forum Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kabupaten Pandeglang
 
Persediaan BBM bersubsidi dari SPBU khusus nelayan yang dipasok PT Pertamina berjalan lancar dan tidak terjadi kelangkaan.
 
Mereka nelayan seperti biasa melakukan aktivitas melaut, karena stok BBM melimpah.
 
"Kami sendiri mendapatkan kuota BBM sebanyak 140 liter dengan menembus Rp760 ribu terpenuhi untuk tiga hari melaut," katanya.
 
Menurut dia, nelayan Teluk Labuan Pandeglang sekitar 300 anggota cukup terbantu adanya persediaan BBM bersubsidi melalui SPBU setempat.
 
Mereka nelayan hingga saat ini tidak ada yang mogok, karena terpenuhi BBM bersubsidi sesuai kuota yang diterimanya.
 
PT Pertamina sangat memperhatikan kehidupan nelayan, sehingga stok BBM berjalan lancar.
 
"Kami tidak bisa membayangkan jika tidak ada BBM bersubsidi dipastikan nelayan menganggur," katanya.
 
Begitu pula Ma'ruf (60) nelayan Tempat Pelelangan Ikan ( TPI) Panimbang, Kabupaten Pandeglang mengatakan bahwa dirinya hingga kini bisa menembus kuota BBM bersubsidi sebanyak 150 liter untuk empat hari melaut.
 
Persediaan BBM hingga kini terpenuhi, sehingga nelayan di sini bisa terbantu ekonomi keluarga.
 
"Kami selama empat hari melaut dan bisa menghasilkan pendapatan bersih Rp1,2 juta," katanya.
 
Sementara itu, Samsudin, seorang petugas pengawas SPBU khusus nelayan Teluk Labuan, Kabupaten Pandeglang mengatakan dirinya bekerja keras agar nelayan bisa menerima persediaan (BBM) bersubsidi untuk mendorong pendapatan ekonomi nelayan.
 
Selama ini, SPBU Teluk Labuan mendapatkan kuota dari Pertamina sebanyak 345 kiloliter BBM bersubsidi.
 
"Kami menjamin persediaan BBN bersubsidi relatif aman untuk kebutuhan nelayan," katanya.
 
Ia menyebutkan, harga BBM bersubsidi untuk nelayan jenis Pertalite Rp7.650/liter, Pertamax AX 92 Rp12.500/liter, dan Bio Solar Rp5.150/liter.
 
Mereka nelayan yang mendapatkan BBM bersubsidi dibatasi dan disesuaikan dengan armada perahu dimana sebagian besar nelayan di wilayah itu menggunakan perahu mesin tempel dan sekali melaut hanya tiga sampai tujuh hari di laut.
 
Dengan BBM bersubsidi terpenuhi itu, kata dia, maka dapat mendukung usaha nelayan ,sehingga mampu meminimalisasi biaya produksi.
 
"Kami memberikan BBM bersubsidi itu untuk nelayan yang memiliki kartu nelayan," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022