Jakarta (Antara News) - Yayasan Nera Ayu, PT Njonja Meneer menyerahkan penghargaan wirausaha budaya (Culturepreneur Award) 2015 sebagai upaya melestarikan budaya-budaya daerah ditengah-tengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat.


"Wirausaha budaya itu harus terus dikembangkan, kalau tidak maka keanekaragaman budaya itu akan hilang ditelan kemajuan pembangunan," kata Presiden Direktur PT Njonja Meneer, Charles Saerang di Jakarta, Minggu.

Wirausaha budaya adalah individu yang melakukan kegiatan pelestarian budaya melalui solusi kewirausahaan, jelas Saerang.

Saerang mengatakan, untuk mengembangkan budaya daerah maka yang diperlukan ada fokus ke arah bisnis untuk itu seluruh hambatan harus dihilangkan, segi positifnya dengan kehadiran wirausaha budaya adalah kondisi lingkungan lebih tertata.

"Berlatarbelakang kepedulian untuk melestarikan budaya daerah maka kami dari PT Njonja Meneer terdorong untuk memberikan penghargaan kepada wirausaha budaya," kata Saerang.

Menurut Saerang terdapat 33 peserta wirausaha yang masuk dalam seleksi Yayasan Nera Ayu, mereka semua disaring melalui team juri independen untuk kemudian dipilih lima nominator, serta dilanjutkan dengan pemilihan tiga terbaik.

"Mereka kami saring dengan melihat ide seperti apa, pengaruh terhadap lingkungan, serta bagaimana menjaga upaya yang mereka lakukan tetap eksis dan terus berlanjut (sustainable)," kata Saerang.

Saerang mengatakan, PT Njonja Meneer terus dapat hadir ditengah-tengah masyarakat Indonesia juga karena mempertimbangkan hal-hal tersebut dengan memanfaatkan kekayaan alam melalui produk jamu.

Kelima nominator adalah Zaini Alif (jabar), pendiri Komunitas Hong (Pusat Kajian Mainan dan Permainan Rakyat). Alif Faozi (Jateng), pendiri Komunitas Desa Wisata Dieng. Wahyudi Anggoro (Yogyakarta), pendiri Pandes Sompokan (desa pembuat mainan dari bambu dan kertas). TB Silalahi (Sumut), pendiri Museum Batak. Alfonsa Horeng (NTT), pendiri 18 Rumah Tenun.

Juri yang antara lain beranggotan mantan Mendagri Suryadi Sudirga, mantan Menperin MS Hidayat memilih Zaini Alif (Komunitas Hong), Alfonsa Horeng (Rumah Tenun NTT), dan Wahyudi Anggoro (Pandes Sompokan) sebagai tiga wirausaha budaya terbaik 2015. ***4***

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015