Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Banten menyebutkan nilai ekspor industri alas kaki di daerah itu pada tahun 2022 mengalami peningkatan cukup signifikan bila dibandingkan dengan komoditas lainnya.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag setempat, Iskandar Nordat di Tangerang, Selasa mengatakan bahwa peningkatan kontribusi dari sektor alas kaki tersebut terlihat dari data ekspor produk olahan industri menengah hingga mencapai angka Rp55 triliun.

Baca juga: Pemkab Tangerang targetkan penerimaan PAD dari sektor pajak Rp3 triliun

"Dari 150 perusahaan aktif ekspor, sektor produk alas kaki tetap menjadi komoditas nomor satu," katanya.

Menurutnya, industri alas kaki merupakan salah satu sektor manufaktur andalan yang mendapat prioritas pengembangan dari pemerintah. Sehingga, bisa memberikan kontribusi besar bagi ekonomi secara nasional.

"Setelah pandemi COVID-19, allhamdulillah normal kembali. Karena ekspor kita dominan industri non pangan saat ini," ujarnya.

Ia menyebutkan, jika saat ini nilai ekspor berdasarkan surat penerbitan SKA pada tahun ini telah mencapai angka Rp55 triliun, angka tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada tahun sebelumnya yaitu hanya mencapai Rp15 triliun per semesternya.

"Pada tahun 2021 pada semester 1 tercatat nilai ekspor Rp15.011.400.954.500. Tetapi pada tahun ini dengan semester yang sama sudah mencapai Rp55.716.749.293.000. Sehingga terjadi kenaikan yang sangat signifikan hampir tiga kali lipat," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, atas peningkatan tersebut disebabkan adanya pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi COVID-19 dan juga adanya pembukaan perbatasan antar negara.

"Faktor yang memicu adalah mulai pulihnya ekonomi pasca COVID-19 dan banyak border negara yang telah dibuka sehingga ekonomi kembali meningkat," ungkap dia.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022