Pangdam Siliwangi Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo menginstruksikan ke jajarannya untuk membangun air layak minum dan sehat untuk mengatasi dan mencegah stunting atau kekerdilan anak.
"Kita sosialisasikan air layak minum dan sehat," kata Kunto Arief Wibowo saat mengunjungi masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Kamis.
Baca juga: BPBD Lebak catat 24 kejadian bencana alam selama Juli 2022, kerugian Rp790 juta
Baca juga: BPBD Lebak catat 24 kejadian bencana alam selama Juli 2022, kerugian Rp790 juta
Permasalahan stunting itu pertama karena olahan wilayah kurang maksimal, sehingga asupan juga kurang maksimal dan mempengaruhi terhadap kesehatan anak.
Kedua ingin mencoba alternatif untuk memberikan kebutuhan asupan air minum dengan menyosialisasikan air minum layak dan sehat.
Sebab, air minum layak dan sehat itu dapat mempengaruhi pembentukan jaringan sejak dini dari dalam rahim.
Selama ini, kata dia, di daerah stunting dinilai kurang maksimal sumber dayanya.
Karena itu, TNI sedang mencoba kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengatasi stunting di Batalyon Subang 312.
Saat ini, kata dia, pihaknya juga sudah membantu mesin air untuk Korem Serang, Banten dijadikan percobaan prototype atau project pilot untuk membangun air layak minum dan sehat.
"Kita terus kampanyekan hidup sehat," katanya menegaskan.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP2KBP3A Kabupaten Lebak, Hj Tuti Nurasiah menyatakan minimnya sarana air bersih dan jamban di daerah itu dapat menimbulkan kasus stunting.
Masyarakat Kabupaten Lebak masih tinggi mengkonsumsi air tak layak, karena tidak tersedia pasokan air bersih.
Mereka lebih memilih air sungai dan sumur akibat tidak tersentuh infrastruktur jaringan PDAM setempat.
Begitu juga masih banyak warga yang masih buang air besar sembarangan dan tidak memiliki jamban yang layak dan sehat.
"Kami berharap pemenuhan sarana air bersih dan jamban harus tersedia pada keluarga," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022