Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak mencatat 24 kejadian bencana alam selama Juli 2022 dengan kerugian mencapai sekitar Rp790 juta.
 
"Bencana alam itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun tiga orang mengalami luka bakar," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Rabu.

Baca juga: Petani di Lebak diajak gunakan platform digital dalam pasarkan produk
 
BPBD Kabupaten Lebak mencatat 24 kejadian bencana alam sepanjang Juli 2022 itu terdampak pada sebanyak 48 unit rumah mengalami kerusakan kategori rusak berat dan ringan.
 
Bencana alam juga tidak menyebabkan masyarakat tinggal di lokasi pengungsian karena mereka memilih tinggal di rumah orang tua maupun saudara.
 
Bencana alam itu antara lain berupa kebakaran, angin puting beliung, longsor dan banjir.
 
"Kami meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana alam, karena cuaca buruk masih berpeluang terjadi pagi, siang, sore dan malam hari, warga harus bisa mengurangi risiko dan dampak bencana," katanya.
 
Ia mengimbau masyarakat khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana agar siaga jika cuaca buruk yang disertai hujan lebat dan angin kencang serta kilat/petir.
 
Selama ini, potensi bencana alam berpeluang terjadi karena wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah rawan banjir, longsor dan pergerakan tanah.
 
 "Kami selalu mengingatkan warga waspada bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi," katanya.
 
Ia mengatakan, untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak bencana alam tersebut, pihaknya menyalurkan bantuan bahan pokok.
 
Selain itu juga menyalurkan selimut, pakaian, peralatan dapur dan makanan siap santap.
 
"Kami hingga kini masih menyalurkan logistik untuk warga korban bencana alam," katanya.
 
 
 
 
 


 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022