Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengajak kalangan petani dapat menggunakan platform digital secara optimal untuk memasarkan produk hasil bumi sehingga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
"Kita mendorong petani agar menjual produknya itu melalui marketing digital," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Rabu.
Baca juga: Pedagang kerajinan khas Badui di Lebak mulai berjualan kembali
"Kita mendorong petani agar menjual produknya itu melalui marketing digital," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Rabu.
Baca juga: Pedagang kerajinan khas Badui di Lebak mulai berjualan kembali
Ia mengemukakan, pemasaran memanfaatkan platform digital dapat memutus mata rantai distribusi, sehingga petani bisa langsung menjual ke tingkat konsumen.
Selama ini, kata dia, petani cenderung untuk menjual produk hasil bumi masih dengan cara-cara tradisional dengan ditampung tengkulak, sehingga keuntungannya tidak maksimal.
"Kami minta petani dapat belajar menggunakan informasi dan teknologi digital, sehingga bisa memasarkan produk hasil bumi ke platform digital, seperti Tokopedia, Lazada, Laku-laku, Shopee dan lainnya," katanya.
Selama ini, kata dia, petani cenderung untuk menjual produk hasil bumi masih dengan cara-cara tradisional dengan ditampung tengkulak, sehingga keuntungannya tidak maksimal.
"Kami minta petani dapat belajar menggunakan informasi dan teknologi digital, sehingga bisa memasarkan produk hasil bumi ke platform digital, seperti Tokopedia, Lazada, Laku-laku, Shopee dan lainnya," katanya.
Menurut dia, produk hasil bumi yang menjadi andalan pendapatan ekonomi petani di antaranya ubi-ubian, sayur-sayuran, pisang, beras, kelapa, gula aren, kopi, cengkeh dan lainnya. Bahkan, produk hasil bumi setiap hari dipasok ke luar daerah, seperti Tangerang, Bogor dan DKI Jakarta.
"Kami meyakini penjualan melalui platform digital dipastikan omzet pendapatan petani meningkat juga permintaan pasar cukup tinggi," kata Orok.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lebak kini telah memanfaatkan platform digital dengan memasarkan produk kebutuhan bahan pokok melalui aplikasi Pasar ID Rangkasbitung dengan jangkauan Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar dan Warunggunung.
Pemasaran melalui digital secara daring itu, ujar dia, dioperasikan pertengahan Juli 2022. Di samping itu, pedagang Pasar Rangkasbitung saat ini melayani pula transaksi pembelian dengan nontunai untuk kenyamanan konsumen.
"Kami menerima pedagang cabai melakukan siaran ekspos secara online di aplikasi Pasar ID Rangkasbitung banyak permintaan konsumen," katanya.
"Kami menerima pedagang cabai melakukan siaran ekspos secara online di aplikasi Pasar ID Rangkasbitung banyak permintaan konsumen," katanya.
Sejumlah pedagang Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan sejak diberlakukannya pemasaran dengan digital dari dua pekan lalu, hal itu dinilai cukup membantu pendapatan omzet pedagang.
"Kami merasa kewalahan melayani permintaan konsumen,sehingga terpaksa menyerap tenaga kerja untuk mengantarkan pesanan masyarakat itu," kata seorang pedagang bahan pokok di Pasar Rangkasbitung, Hanim.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022