Serang (Antara News) - Aktivis tergabung dalam Banten Creative Community (BCC) mensosialisasikan kepada masyarakat yang tinggal di lahan kritis untuk menanam pohon bambu karena mampu mencegah longsor disaat musim hujan.


"Tanaman bambu mampu mencegah di lahan kritis yakni lahan yang mudah bergerak atau retak karena sudah tidak ada lagi tanaman peneduh disekitarnya," kata Presiden BCC Usep Mujani di Serang, Kamis.

BCC sendiri merupakan komunitas kreatif di Banten yang berkonsentrasi dalam
pemberdayaan bambu menawarkan solusi alternatif dengan menanam pohon bambu, terutama daerah rawan longsor di pinggir sungai yang tanahnya potensial terkena gerusan air (erosi).

"Kami akan menanam seribu bibit bambu di titik-titik yang mengalami bencana longsor dan banjir di Banten, juga mendesain rumah bambu yang murah dan ramah lingkungan bagi korban bencana longsor sebagai bagian dari pemulihan bencana di Banten," ujar Usep.

Rencana pemulihan daerah rawan banjir dan longsor di Banten yang digagas oleh BCC tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan #SaveOurVillage di Sobang, kabupaten Lebak, Banten, pada 10 - 12 Januari lalu.

"Mestinya harus ada program yang berkelanjutan bagi penanggulangan bencana, kami menawarkan penanaman bambu sebagai solusi jangka panjang penanggulangan bencana. Ini juga bagian dari program bambu nasional yang digagas BCC sampai tahun 2025," ucap Usep

Tentang kekuatan bambu sebagai penahan erosi ataupun longsoran, ia mengatakan di Aceh pada saat musibah tsunami akhir 2004 silam terbukti pohon bambu kuat menerima terjangan gelombang air laut yang amat dahsyat. Pohon-pohon bambu itu tetap menancap di tempatnya tumbuh.

Selain itu, usep juga mengingatkan pemerintah untuk mulai menggalakan solusi
pencegahan bencana dengan cara melakukan perbaikan lingkungan yang berkelanjutan.
sebab ia menilai selama ini pemerintah cenderung menggunakan cara-cara taktis dalam
penanggulangan bencana sehingga tidak menyentuh persoalan sebenarnya.

"Kami sudah menyiapkan ribuan bibit bambu untuk pemulihan, terutama di sepanjang sepadan sungai. Hanya selama ini kami kesulitan mengakses lahan tersebut karena regulasi. Tinggal apakah pemerintah komitmen atau tidak untuk bersama-sama
memperbaiki lingkungan," kata usep

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi Banten menetapkan status darurat banjir di seluruh wilayah Provinsi Banten. Status Provinsi Banten dinyatakan darurat banjir menyusul bencana banjir yang sudah merendam ribuan rumah yang tersebar di delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Banten, saat ini terdapat 27 kecamatan yang terkena bencana banjir. Kecamatan
tersebut tersebar di 5 kabupaten/kota, yaitu 10 kecamatan di Kabupaten Pandeglang,
12 kecamatan di Kabupaten Tangerang, 3 kecamatan di Kabupaten Serang, dan
masing-masing satu kecamatan di Kota Serang dan Kota Cilegon.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015