Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Banten mengungkapkan saat musim hujan sekarang ini banyak menerima permohonan bantuan evakuasi ular dalam sehari mencapai tiga hingga lima laporan.
"Fenomena ini muncul karena sarang atau habitat ular tergenang air hujan dan menyebabkan ular mencari habitat baru serta mendatangi wilayah tempat tinggal masyarakat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Ghufron Falveli di Tangerang Selasa.
Baca juga: Pemkot Tangerang Selatan perbaiki 150 rumah tak layak huni selama 2022
Dikatakan, saat ini permohonan bantuan evakuasi ular dari masyarakat terbilang tinggi, jenis ular yang kerap kali ditemukan adalah ular sanca dan ular kobra.
Ghufron memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk untuk selalu menjaga kebersihan, sebagai bentuk pencegahan datangnya ular ke pemukiman warga. Mulai dari membuat pagar, tidak menumpuk barang-barang , serta memberikan wangi-wangian yang menyengat.
“Selain itu, sistem sirkulasi dan penyinaran matahari yang masuk ke dalam rumah juga harus bagus dan perlu diperhatikan, karena ular sangat suka kondisi yang lembab,” katanya.
BPBD menyampaikan kepada masyarakat tidak perlu takut dan khawatir jika tim petugas belum datang untuk mengevakuasi. Masyarakat bisa menggunakan alat-alat seperti bambu dan kayu tapi tetap harus waspada dan berjaga jarak.
“Tetap ya masyarakat harus berhati-hati, jangan asal saja untuk menangkap ula," ujarnya.
Untuk pelaporan penanganan bisa langsung hubungi 112, UPT Ciledug 73450934, UPT Cibodas 55732113, UPT Batuceper 5522366, Periuk 59319462, atau di Aplikasi Laksa. “Bisa melapor melalui telepon atau aplikasi, nanti akan langsung diteruskan ke BPBD Kota Tangerang.”
Sebagai informasi hewan liar yang bisa dievakuasi oleh BPBD antara lain monyet, kucing , dan sarang tawon. "Setelah di evakuasi hewan tersebut akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
"Fenomena ini muncul karena sarang atau habitat ular tergenang air hujan dan menyebabkan ular mencari habitat baru serta mendatangi wilayah tempat tinggal masyarakat," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Ghufron Falveli di Tangerang Selasa.
Baca juga: Pemkot Tangerang Selatan perbaiki 150 rumah tak layak huni selama 2022
Dikatakan, saat ini permohonan bantuan evakuasi ular dari masyarakat terbilang tinggi, jenis ular yang kerap kali ditemukan adalah ular sanca dan ular kobra.
Ghufron memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk untuk selalu menjaga kebersihan, sebagai bentuk pencegahan datangnya ular ke pemukiman warga. Mulai dari membuat pagar, tidak menumpuk barang-barang , serta memberikan wangi-wangian yang menyengat.
“Selain itu, sistem sirkulasi dan penyinaran matahari yang masuk ke dalam rumah juga harus bagus dan perlu diperhatikan, karena ular sangat suka kondisi yang lembab,” katanya.
BPBD menyampaikan kepada masyarakat tidak perlu takut dan khawatir jika tim petugas belum datang untuk mengevakuasi. Masyarakat bisa menggunakan alat-alat seperti bambu dan kayu tapi tetap harus waspada dan berjaga jarak.
“Tetap ya masyarakat harus berhati-hati, jangan asal saja untuk menangkap ula," ujarnya.
Untuk pelaporan penanganan bisa langsung hubungi 112, UPT Ciledug 73450934, UPT Cibodas 55732113, UPT Batuceper 5522366, Periuk 59319462, atau di Aplikasi Laksa. “Bisa melapor melalui telepon atau aplikasi, nanti akan langsung diteruskan ke BPBD Kota Tangerang.”
Sebagai informasi hewan liar yang bisa dievakuasi oleh BPBD antara lain monyet, kucing , dan sarang tawon. "Setelah di evakuasi hewan tersebut akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022