Serang (AntaraBanten) - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten akan membangun rumah singgah atau shelter untuk menampung  Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di daerah itu, terutama anak jalanan.

"Tahun ini baru untuk 'detail engineering design/DED'-nya. Nanti yang menyelesaikan pembangunannya Dinas Sumber Daya Air dan Permukiman (DSDAP)," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy S Mulya  usai menghadiri pelantikan pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) kabupaten/kota se-Banten di Serang, Selasa.

Menurut dia, rumah singgah itu rencananya dibangun di Pasir Ona Kabupaten Lebak. Lokasi untuk pembangunan rumah singgah tersebut yang dimiliki Pemprov Banten di Kabupaten Lebak cukup luas yakni sekitar 8,3 hektare.

"Lahan kita di sana ada sekitar 8,3 hektare, mungkin tidak semuanya dibangun. Sementara panti yang ada di Banten saat ini ada sekitar 600 panti termasuk lembaga kesejahteraan sosial (LKS) di seluruh kabupaten/kota,"kata Nandy Mulya.

Shelter tersebut, kata dia,  tidak hanya bagi anak-anak jalanan atau anak terlantar, tetapi disiapkan untuk menmpung ratusan masyarakat yang memiliki masalah kesejahteraan sosial, seperti lanjut usia terlantar serta untuk rehabilitasi mental dengan bekerjasama Dinas Kesehatan Provinsi Banten.

"Mungkin nanti bisa saja kita bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk lokasi rehabilitasi mental bagi masyarakat yang memiliki penyakit gangguan jiwa," kata Nandy Mulya.

Ia mengatakan, pembangunan rumah singgah oleh Pemprov Banten tersebut sebagai salah satu upaya mengurangi beban panti-panti sosial yang ada di kabupaten/kota dan juga yang dimiliki masyarakat, untuk membantu masyarakat lain penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Selain berencana membangun rumah singgah, kata dia, Dinsos Banten juga sedang mengevaluasi pembangunan Pos Sahabat Anak (PSA) yang saat ini jumlahnya ada empat di Kota Serang dan Kota Cilegon.   

Pembangunan PSA tersebut, merupakan salah satu upaya untuk melakukan pendekatan secara persuasif terhadap anak-anak jalanan dengan melakukan penelusuran kepada keluarganya.

"Pada 2013 kami baru membangun empat PSA di lokasi-lokasi tertentu yang biasa nongkrong anak jalanan. Ini kami evaluasi apakah dengan adanya pos itu efektif untuk mengurangi masalah anak jalanan di Banten," kata Nandy.

Menurutnya, pembangunan PSA tersebut tujuannya untuk menyimpan administrasi, buku absensi dan lainnya bagi petugas yang ada di pos tersebut, yang merupakan masyarakat setempat.

Para petugas yang tidak menggunakan seragam itu, berbaur dengan anak jalanan dan melakukan penelusuran terhadap keluarganya untuk mengetahui permasalahan sebenarnya sehingga anak tersebeut turun ke jalan.

"Nanti kita bisa mengetahui apakah anak tersebut disuruh orang tuanya turun ke jalan atau faktor apa. Selanjutnya kita akan mudah mencari solusi, kalau putus sekolah yang nanti diusahakan agar kembali bersekolah," kata Nandy.

Menurutnya, jika pembangunan pos sahabat anak tersebut cukup efektif untuk menekan jumlah anak jalanan di Banten, maka kemungkinan bisa dibangun lebih banyak lagi di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan munculnya anak-anak jalanan seperti di sekitaran lampu merah atau tempat mangkalnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015