Jakarta (Antara News) - PT Marga Mandalasakti, badan usaha pengelola Tol Tangerang - Merak akan melanjutkan pekerjaan penambahan lajur jalan tol sampai ke Ciujung yang  semula dari Cikupa sampai Balaraja Barat.


"Kita akan tingkatkan dari dua lajur menjadi tiga lajur dari Balaraja Barat sampai Ciujung sekitar 20 kilometer," kata Direktur Utama PT Marga Mandalasakti Wiwiek Dianawati Santoso saat dihubungi, Selasa.

Wiwiek mengatakan, pekerjaan penambahan lajur jalan yang akan dimulai tahun 2016 diperkirakan membutuhkan biaya Rp1,18 triliun serta diharapkan sudah dapat dioperasikan pada tahun 2018 mendatang. 

Wiwiek menjelaskan, pembangunan lajur baru ini sebagai antisipasi semakin bertambahnya volume lalu lintas yang melewati tol Tangerang - Merak sehingga kapasitas jalan harus diperbesar agar arus lalu lintas tetap lancar.

Terkait dengan rencana tersebut, Wiwiek mengatakan, MMS telah mengantongi izin dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tinggal direalisasikan saja rencana tersebut.

Wiwiek menambahkan, perkembangan lalu lintas di tol Tangerang - Merak sudah mendekati derajat kejenuhan mencapai 80 persen, dengan tingkat kepadatan seperti itu memang sudah saatnya kapasitas jalan ditingkatkan.. 

Wiwiek juga menginformasikan, rencana penambahan lajur jalan tol tersebut merupakan bagian dari peningkatan standar pelayanan minimum (SPM) sesuai dipersyaratkan BPJT.

BPJT sangat perhatian untuk kenyamanan pengguna jalan tol mereka secara berkala baik bulan maupun semesteran  melakukan audit mulai dari kualitas pemeliharaan seperti aspal untuk menjamin usia jalan dapat dipertahankan sesuai rencana, jelas Wiwiek.

Terkait SPM, pada pertengahan tahun 2004, MMS sudah melaksanakan pekerjaan pengujian kekesatan (skid resintance) dan ketidakrataan (roughness) pada permukaan Jalan Tol Tangerang-Merak.

Kegiatan yang rutin diadakan dua tahun sekali ini bertujuan untuk memperoleh data kekesatan dan ketidakrataan permukaan jalan. Pekerjaan uji kekesatan ini menggunakan alat Mu-meter yang dapat mengukur tekstur berupa koefisien friksi SFC (sideway force coefficient).
 
Rencana kerja
 
Selain itu, Wiwiek juga menjelaskan bahwa dalam rencana kerja 2015, MMS hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp110 miliar. Anggaran ini turun dari rencana kerja 2014 yang mencapai Rp365 miliar. 

Menurut dia, penurunan anggaran tersebut karena hanya meneruskan dari apa yang sudah dilaksanakan pada rencana kerja tahun lalu.

“Memang tidak banyak anggaran tahun 2015. Sebab kita tinggal operasional dan perawatan saja. Contohnya meng-upgrade sistem Toll Collector Terminal (TCT) agar transaksi lebih cepat. Tahun lalu perangkat kerasnya (hardware) sudah disiapkan, seperti tender dan membangun gerbang, lalu membeli alat,” jelas Wiwiek.

Adapun rencana kerja MMS lainnya di tahun ini antara lain menambah lajur transaksi di Gerbang Tol Cikupa, Balaraja Barat dan Timur. 

Kemudian perluasan gerbang tol otomatis (GTO) atau E-Toll Card, pemasangan warning lamp serta membangun pagar permanen di beberapa titik ruas tol.

    

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015