Serang (Antara News) - PT Marga Mandalasakti pengelola tol Tangerang - Merak melakukan pembenahan sejumlah titik tol Tangerang - Merak dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan.


"Pembenahan yang dilakukan berupa pekerjaan beton jalan di akses tol Merak dan akses entrance Cilegon Barat, penyuntikan semen (grouting), serta pengecoran beton baru di dua lokasi," kata Manager Peningkatan Jalan I PT Marga Mandalasakti Budiyanto di Serang, Selasa, pada acara Journalist Goes tol Toll Road (JOGET).

Menurut dia, terdapat sejumlah permasalahan di masing-masing titik tersebut yang apabila tidak segera dilakukan pembenahan akan mengganggu serta mengurangi kenyamanan pengguna kendaraan yang melalui tol Tangerang - Merak. 

Pembenahan diantaranya peninggian jalan dengan menggunakan konstruksi beton di akses gerbang tol Merak sampai pertigaan Gerem Raya  ditujukan untuk menghindari genangan yang sering terjadi saat hujan lebat, ujar Budiyanto lebih lanjut.

Pekerjaan tersebut, kata Budiyanto, dibarengi dengan memfungsikan kembali saluran air dan kolam penampungan (ponds) di kawasan tersebut melalui pembersihan lumpur dan sampah.

Pekerjaan berikut,  di akses tol Cilegon Barat, tepatnya di overpass  sampai gardu entry (masuk) berupa pembuatan beton jalan mengingat sebelumnya di kawasan tersebut menggunakan perkerasan aspal (flexible) sehingga seringkali mengalami kerusakan karena lalulintas di lokasi tersebut didominasi kendaraan bertonase berat, papar Budi.

"Butuh biaya besar kalau masih menggunakan perkerasan aspal, karena jalan tersebut kerap rusak dilewati kendaraan bertonase berat," ujar Budiyanto.

Budiyanto juga menjelaskan, di gerbang masuk tol Tangerang - Merak pihaknya menyediakan alat pendeteksi kendaraan berat (weight in motion/ WIM) sehingga kendaraan yang lewat akan ketahuan kalau melebihi tonase yang diperkenankan.

"Kendaraan yang kelebihan muatan akan keluar struk denda yang akan dibayarkan di gerbang berikut. Jadi kendaraan tersebut tidak akan diberikan tiket pass, tetapi struk denda yang di dalamnya sudah ada barcode untuk menentukan besaran denda," kata Budiyanto.

Budiyanto juga menyampaikan, pembenahan berikut dilakukan di interchange Balaraja dengan interchange Ciujung tersebar di kilometer 52 - 47 arah Merak, kilometer 71 - 74 dan kilometer 45 - 42 arah Jakarta.

Menurut dia, akibat genangan air di bawah perkerasan beton membuat pondasi di bawah permukaan aspak menjadi kurang baik, sehingga dilakukan perbaikan dengan cara menyuntikan semen (grouting).

"Kami mengkombinasikan semen dengan aspaltic plug pada sambungan antar beton melintang agar jalan kokoh dan tidak mudah retak," ujar Budiyanto.

MMS juga melakukan pekerjaan pembongkaran beton lama dan mengecor dengan beton baru di dua lokasi yakni kilometer 52 - 47 arah Merak dan kilometer 45 - 41, papar Budiyanto.

"Agar tidak mengganggu lalulintas, material beton yang digunakan jenis FS'45  dimana beton mampu mengeras dalam waktu 3 sampai 7 hari, lebih cepat dari beton pada umumnya yang membutuhkan waktu 27 hari. Setidaknya dalam waktu 14 hari sejak dikerjakan, jalan sudah dapat dipergunakan seperti biasa," ujar dia.

Budiyanto berharap pekerjaan tersebut dapat dirampungkan pada 8 Januari 2015, semula diharapkan dapat selesai Desember 2014 tetapi terpotong libur lebaran dan tahun baru dimana tidak boleh ada lagi pekerjaan konstruksi agar lalulintas tidak terganggu.

Budiyanto juga mengungkapkan, biaya yang dihabiskan untuk penanganan akses jalan di Merak, Cilegon Barat, serta pembuatan beton baru sebesar Rp12,409 miliar.

"Biaya untuk pembuatan beton baru tidak terlalu mahal karena menggunakan konstruksi join reinforced concrete pavement (JRCP), berbeda dengan saat pekerjaan rehabilitasi yang menggunakan konstruksi continous reinforced concrete pavement (CRCP)," ujar dia. ***2*** 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014