Serang (Antara News) - PT Marga Mandalasakti (MMS) terus membenahi seluruh akses di sepanjang tol Tangerang - Merak sebagai upaya meningkatkan kelancaran lalulintas yang akan masuk atau keluar, kali ini perusahaan membenahi akses Cilegon Barat dan Merak.


"Pembenahan yang dilakukan dalam bentuk perkerasan konstruksi jalan dan perbaikan saluran air untuk mencegah genangan," kata Manager Peningkatan Jalan II PT Marga Mandalasakti, Budiyanto saat dihubungi, Selasa.

Budiyanto menjelaskan, PT MMS  sejak 10 September 2014 meninggikan jalan dengan konstruksi beton pada jalan akses Tol Merak yakni di pertigaan Gerem Raya. Selain itu juga dilakukan pembersihan lumpur dan sampah pada saluran air dan kolam-kolam yang ada di lokasi tersebut. 

Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif dari timbulnya genangan air di pertigaaan Jalan Gerem Raya dan Akses Tol Merak, bilamana musim hujan tiba," ujar dia.

Selanjutnya, pada lokasi lain dilakukan pembenahan perkerasan jalan di Akses Tol Cilegon Barat, tepatnya menjelang gardu masuk Cilegon Barat sampai dengan "overpass".

Sebelumnya, ungkap Budiyanto, frekuensi perawatan jalan pada area tersebut cukup tinggi  mengingat kondisinya adalah perkerasan flexible (aspal). Perkerasan jenis ini pada dasarnya kurang tahan terhadap gesekan rem kendaraan, sehingga dapat menimbulkan gundukan. Sementara akses masuk Gerbang Tol disarankan menggunakan beton karena lebih mampu menahan gaya gesekan, dan  akses sebelum gardu masuk merupakan jalur terbanyak dilewati pengereman kendaraan. Untuk itu, MMS mengganti perkerasan flexible dengan perkerasan kaku (beton) menjelang gardu masuk Cilegon Barat sampai dengan overpass.

Pembenahan juga dilakukan pada lokasi antara Interchange Balaraja dengan Interchange Ciujung yang tersebar di KM 52-47 arah Merak, KM71-74 dan KM 45-42 arah Jakarta. Akibat genangan air di bawah perkerasan beton, lapisan pondasi di bawah permukaan aspal menjadi kurang baik, jelas dia. 

Sehingga dilakukan perbaikan dengan grouting (penyuntikan) semen dan dikombinasikan dengan menggunakan jenis material aspaltic plug (T-Plug) pada joint slab (sambungan antar beton) melintang agar jalan kokoh dan tidak mudah retak.

Selain karena genangan air dan material jalan, kerusakan aspal juga terjadi akibat sering dilalui kendaraan overload. Pada beberapa titik MMS melakukan pembongkaran beton dan dilakukan pengecoran beton baru. 

Titik-titik yang dilakukan pengecoran ini adalah arah Merak menuju Jakarta KM 52-47 dan KM 45-41. Agar selama pelaksanaan rekonstruksi tidak mengganggu arus lalu lintas, mobil kecil dialihkan melalui bahu jalan, sedangkan kendaraan besar melalui lajur L2. 

Agar penutupan lajur L1 tidak terlalu lama, beton rigid yang digunakan menggunakan material beton FS’45 di mana beton sudah mampu mengeras dalam waktu 3 dan 7 hari. Beton pada umumnya baru dapat mengeras secara sempurna dalam kurun waktu 27 hari. Sehingga diharapkan paling lambat 14 hari sejak ditutup, jalan dapat dilalui kendaraan kembali.

Pembenahan jalan tol yang ditargetkan selesai 8 Januari 2015 ini akan dupayakan pada bulan Desember progress rekonstruksi jalan sudah mencapai 75 persen, sehingga diharapkan pada saat libur natal dan tahun baru pekerjaan sudah selesai dan pengguna jalan dapat tetap menikmati tol Tangerang-Merak yang lancar, aman, dan nyaman, kata Budiyanto. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Cepi Safrul Alam mengatakan, Pemprov Banten mendukung dengan upaya MMS selaku pengelola tol Tangerang - Merak dalam membenahi akses tol termasuk juga perbaikan di sepanjang tol Tangerang - Merak.

Menurut Cepi salah satu dukungan yang dilakukan Pemprov Banten adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten dan Kota untuk memberikan sanksi terhadap truk yang mengakut barang melebih batas tonase yang diperkenankan.

"Kami sudah lama ingin semua truk pelanggar batas muatan yang melebihi ketentuan ditindak secara tegas, bila sekarang dilakukan ada gerakan bersama untuk menertibkanya antara Polantas dan pengelola tol maka kami dukung karena bisa mencegah kecelakaan serta kerusakan jalan," kata dia.

Menurut Cepi Safrul Alam, aturan mengenai muatan berlebih memang sudah ada sejak tahun 2008 yaitu surat edaran Departemen Perhubungan Darat Nomor E.02/AJ.108/DRJD/2008 tentang ketentuan muatan truk angkutan maksimal dengan beban sumbu 8-10 ton. 

Namun, kata dia, pada 2010 ada pemberlakuan toleransi sebesar 25 persen dari total muatan bagi kendaraan ekspedisi pengangkut sembako. 

"Karena itu pemberian toleransi itu hanya berlaku untuk pengangkut sembako yang memang beratnya rata-rata tidak seperti barang industri atau logam, tapi tetap harus mengutamakan keselamatan. Sekarang ini banyak pelanggar beban muatan yang bahkan tidak peduli dengan keselamatan truk dan awaknya hingga sangat membahayakan pemakai jalan lain serta mengancam kerusakan jalan sehingga harus ditindak tegas," katanya.

Dirut PT Marga Mandalasakti Wiwiek D Santoso selaku pengelola tol Merak-Tangerang pada kesempatan lain mengatakan, pihaknya tetap akan menindak semua truk pelanggar batas tonase yang dimaksudkan untuk mencegah kecelakaan, menjaga kenyamanan pengguna lain serta mencegah kerusakan jalan.

"Jalan tol juga merupakan aset negara yang harus dijaga bersama karena itu semua operator tol menerapkan tindakan yang sama. Jasa marga tol Jakarta-Cikampek memakai alat timbangan yang mobile, kalau kami memang sudah ada alat detektor di gerbang Cilegon Barat hingga tiap kendraaan overload akan langsung dihentikan," katanya.

Hal itu penting dilakukan sebab kalau truk sudah overload akan berjalan dibawah kecepatan minimum yang dapat mengganggu dan mengurangi kenyamanan penguna lainnya. 

"Yang membahayakan truk tersebut punya resiko tinggi terguling karena kelebihan muatan hingga orang-orang yang tidak berdosa bisa turut celaka," demikian Wiwiek D Santoso.

Sedangkan pengamat dari Autodesk ASEAN Gianluca Lange menyoroti persoalan genangan dan banjir di jalan raya termasuk jalan tol yang sebenarnya dapat diatasi melalui teknologi yang tepat dan tindakan proaktif.

Oleh karena itu, pihaknya menyatakan, pada skala besar, penciptaan model virtual kota secara 3D dapat membantu pemilik, kontraktor, arsitek, insinyur dan bahkan masyarakat.

Ia mencontohkan, Las Vegas, menciptakan model 3D digital kota tersebut dengan bantuan VTN Consulting dan Autodesk. 

"Model ini mencakup infrastruktur atas dan bawah permukaan tanah yang dapat diakses oleh perencana kota, surveyor, insinyur, dinas pekerjaan umum dan pihak lainnya yang membutuhkan. Para pemimpin menginginkan sebuah sistem yang memperlihatkan pembangunan kota, dan membantu menunjukkan di mana daerah terbaik untuk pembangunan selanjutnya," katanya. 

Hal ini, katanya, akan membantu perencana untuk dapat mengetahui fasilitas listrik, jaringan komunikasi, air dan limbah cair yang mungkin terkena dampak banjir, dan dapat menggunakan fasiltas publik dan jaringan komunikasi pintar tersebut untuk menentukan di mana listrik, jaringan komunikasi, air, dan layanan lainnya yang mungkin terganggu.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014