Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Provinsi Banten mengandalkan empat daerah, yakni Kabupaten Serang, Pandeglang, Lebak dan Kabupaten Tangerang, untuk memperkuat swasembada pangan, khususnya padi pada tahun 2015.

Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian (BKPP) Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Kamis, mengatakan bahwa Banten menjadi salah satu dari 12 provinsi di Indonesia untuk memberikan kontribus dalam swasembada pangan nasional, yakni padi jagung dan kedelai dalam jangka waktu tiga tahun ke depan.

Oleh karena itu, pada tahun 2015 Banten akan terlebih dahulu menguatkan swasembada pangan khususnya padi dengan mengandalkan empat daerah yang menjadi sentra produksi.

"Pada tahun 2015, kami akan fokus pada swasembada padi," kata Agus Tauchid usai apel akbar kesiapsiagaan penyluh pendamping dalam mengakselerasi swasembada pangan di Provinsi Banten.

Agus mengatakan dengan jumlah penyuluh pertanian yang ada saat ini PNS dan Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 738 orang, pihaknya siap mencapai target swasembada pangan khususnya pada pada tahun 2015 sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat.

Banten dengan angka tanam saat ini sekitar 400 hektare, ditargetkan bisa memberikan kontribusi sekitar tiga persen dari angka tanam yakni sekitar 550 hektare yang tersebar di empat daerah tersaebut, ujarnya,

"Untuk swasembada jagung dan kedelai pada tahun berikutnya. Sebab target yang diberikan Pemerintah Pusat hanya tiga tahun untuk swasembada, kami harus siap," kata Agus.

Oleh karena itu, dengan anggaran kontingensi antara pusat dan daerah, pihaknya siap meningkatkan SDM para penyuluh pertanian untuk benar-benar memahami teknis dan metodologi serta diperkuat dengan teknologi. Sehingga target bisa tercapai dengan tepat waktu, tepat harga, tepat jumlah dan tepat sasaran.

"Dengan jumlah penyuluh yang terbatas, kami akan meningkatkan militansi yang tinggi. Memang idealnya satu desa satu orang penyuluh, jika ingin lebih kuat," kata Agus.

Sementara itu, Kepala Dians Pertanian Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengatakan dalam upaya memperkuat para penyuluh lapangan, pihaknya sudah bekerjasama dengan TNI melalui para Babinsa untuk membantu memperkuat para penyuluh pertanian di lapangan. Namun demikian, para Babinsa yang ada di setiap desa tersebut harus dibekali dengan kemampuan metodologi dan teknis pertanian.

"Jumlah penyuluh pertanian kami memang terbatas, untuk itu kami sudah berkordinsi dengan pihak TNI. Nanti para Babinsa akan dilibatkan dalam memperkuat para penyuluh pertanian, tetapi kami juga terlebih dahulu akan memberikan pelatihan teknis pertanian terhadap para Babinsa tersebut.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014