Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Bina Marga dan Tata Ruang pada 2014 ini mulai melelang perbaikan dan pelebaran ruas jalan Pakupatan-Palima sepanjang sembilan 9 km dengan total anggaran sekitar Rp259 miliar.

"Tahun ini akan mulai dibuka lelang, mudah-mudahan dapat berjalan lancar, karena ruas jalan itu tidak hanya perbaikan, juga pelebaran yang saat ini masih terbentuk dari segi pembebasan lahan," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Banten Ir H Muhammad Husni Hasan CES di Serang, Rabu.

Jalan Pakupatan-Palima merupakan salah satu prioritas pembangunan jalan, sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Banten tahun 2012-2017, serta Peraturan Pemerintah Provinsi Banten No. 2 Tahun 2012 tentang Pembangunan Infrastruktur Jalan dengan Penganggaran Tahun Jamak.

Didampingi Kepala Bidang Bina Teknik Robbi Cahyadi, ia menyebutkan ada enam ruas jalan yang diprioritaskan untuk dikerjakan tahun ini.

Selain ruas Jalan Pakupatan-Palima, katanya, juga Jalan Saketi-Simpang Malimping sepanjang 55 km dan Citeras-Tigaraksa sepanjang 27 km dan ruas Jalan Pakupatan-Palima sepanjang 9 km.

Kemudian, ruas Jalan Palima-Pasar Teneng sepanjang 21 km, ruas jalan Simpang Muncul-Pamulang-Pajajaran-Otista sepanjang 10 km dan ruas Jalan Hasyim Ashari sepanjang 6 km. Ketiga jalan tersebut selain diperbaiki juga dilakukan pelebaran antara empat dan delapan lajur.

Ruas Jalan Pukapatan-Palima selama ini dikeluhkan warga karena kondisinya rusak parah dan bila terus dibiarkan dapat mencelakakan pengendara yang melintasi jalan tersebut.

"Terus terang saja setiap melewati jalan ini ada saja terlihat kendaraan yang mengalami kerusakan," kata Ramlan, salah seorang warga di kawasan Parung Kota Serang.

Ia mengatakan, jalan provinsi ini selain sempit juga di beberapa titik banyak yang berlubang, sehingga sering menyebabkan kecelakaan.

Ramlan mengapresiasi rencana pemerintah provinsi yang akan memulai memperbaiki jalan tersebut pada tahun ini (2014), karena ia tahu bahwa pembangunan Jalan Pakupatan-Palima itu sedianya akan dilaksanakan pada 2013, tetapi karena terhambat dalam pembebasan lahan sehingga rencana tersebut molor sampai 2014.

Kepala DBMTR Banten Husni Hasan mengatakan, bila keenam ruas jalan yang diprioritaskan diperbaiki itu dapat rampung dalam batas waktu yang ditetapkan, maka pada tahun selanjutnya perbaikan jalan akan dilakukan secara tuntas.

Ia mengakui dengan sistem penanganan perbaikan jalan secara bertahap, mendapatkan kritikan dan keluhan dari warga sekitarnya karena saat melaksanakan perbaikan jalan tahap berikutnya, ternyata pada tahap pertama sudah mengalami kerusakan, sehingga pada akhirnya jalan tersebut tak selesai-selesai dikerjakan.

"Misalnya akan mengerjakan perbaikan jalan satu ruas sepanjang 100 km, pada tahun pertama dikerjakan 25 km, kemudian tahun kedua dikerjakan lagi 25 km, dan begitu selanjutnya. Namun belum tuntas menyelesaikan seluruhnya, perbaikan pada tahun pertama sudah rusak kembali," katanya.

Ia mengatakan masih terdapat sekitar 270 km jalan provinsi yang perlu diperbaiki pada tahun mendatang, dengan kurang lebih terdapat 20 ruas jalan, yang rencananya akan ditangani secara tuntas per ruasnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014