Serang (AntaraBanten) - Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Banten mengintensifkan penanganan bagi penderita HIV/AIDS atau orang dengan HIV/AIDS, karena kecenderungannya semakin meningkat.

"Jumlah ODHA di Banten saat ini sekitar 9.047, menduduki rangking sembilan nasional. Bahkan kecenderungannya setiap tahun terus meningkat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardoyo di Serang, Jumat.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan bersama Komite Penanggulangan AIDS (KPA) Banten terus berupaya melakukan kordinasi dalam penanganan ODHA, melalui pelatihan dukungan peralatan bagi petugas kesehatan. Selain itu, upaya yang dilakukan yakni pengobatan perwatan melalui bidang promotif pada Dinkes Banten dan dukungan bersama KPA.

"Pemprov Banten juga memberikan dana hibah setiap tahun kepada KPA," kata Sigit.

Ia mengatakan, tren pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Provinsi Banten saat ini mulai beralih dari kelompok berisiko ¿pengguna napza suntik (penasun) ke kalangan ibu rumah tangga.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten tren penularan virus mematikan tersebut sejak 2009-2014 beralih ke kalangan heteroseksual.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Banten, Ria Oktarini mengatakan, pengidap AIDS dari kalangan ibu rumah tangga saat ini banyak ditemukan, hampir 10 persen dari total 1.134 pengidap AIDS se-Banten hingga Juni 2014. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor, di antaranya kebiasaan suami yang suka 'jajan' di luar. Jadi, bukan lagi orang yang berisiko, seperti Pekerja Seks Komersial (PSK).

Selain itu, faktor lainnya antara lain suaminya menggunakan narkoba melalui jarum suntik. Bahkan, katanya, dimungkinkan juga ibu rumah tangga itu sendiri yang bergonta-ganti pasangan.

Ia menjelaskan, sejak 2002-2008 kalangan penasun berada di urutan pertama kalangan yang terjangkit HIV/AIDS. Sementara, pada 2009-2014 beralih pada perilaku heteroseksual.

Ia mengatakan, berdasarkan data, penderita HIV/AIDS di Provinsi Banten menembus angka lebih dari 3.000 orang. Data HIV sejak 1998 virus masuk hingga Juni 2014 ada sebanyak 2.029 orang, sedangkan AIDS sejak 2002 hingga Juni 2014 sebanyak 1.134 orang.

"Dari total itu tercatat yang meninggal sebanyak 175 orang," katanya.

Ia merinci, peringkat pertama pengidap HIV/AIDS terbanyak se-Banten adalah Kota Tangerang, yakni HIV 705 orang, AIDS 395 orang, dan 21 orang meninggal dunia. Diikuti diurutan kedua yaitu Kabupaten Tangerang HIV 533 orang, AIDS 299 orang, dan 16 orang meninggal. Selanjutnya, Kabupaten Serang dengan jumlah pengidap HIV 369 orang, AIDS 97 orang, dan 24 orang meninggal. Kemudian Kota Cilegon HIV 140 orang, AIDS 103 orang, dan meninggal 46 orang. Lalu Kota Tangsel HIV 120 orang, AIDS 60 orang, dan meninggal 10 orang.

Kemudian, Kota Serang HIV 56 orang, AIDS 86 orang, dan meninggal 32 orang. Kabupaten Lebak HIV 44 orang, AIDS 57 orang dan meninggal 13 orang. Sementara Kabupaten Pandeglang HIV 62 orang, AIDS 37 orang, dan meninggal 13 orang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014