Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten menggelar "Training of Trainer" diikuti sekitar 100 peserta yang diharapkan melahirkan pelatih (guru) dan pelopor moderasi agama, sosial, dan budaya.

Dari pelatihan khusus bagi pelatih itu, kata Ketua FKPT Banten K.H. Amas Tadjudin, Kamis, peserta diharapkan mampu menyampaikan materi dengan menarik dalam hal moderasi beragama bidang agama, sosial, dan budaya.

Baca juga: Basarnas Banten teruskan pencarian wisatawan terseret ombak di selatan

Kegiatan yang mengangkat tema "Moderasi Beragama sebagai Strategi Pencegahan Terorisme" itu dihadiri 100 peserta dari kalangan agama dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di antaranya Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), Mathla'ul Anwar (MA), para guru agama, pimpinan pondok pesantren, dan majelis taklim.
 
Amas juga menyampaikan kegiatan tersebut bekerja sama dengan BNPT sebagai mitra strategis FKPT di daerah dalam pencegahan terorisme.

Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid mengatakan kegiatan FKPT menyelenggarakan Training of Trainer bermanfaat untuk pencegahan terorisme dan radikalisme. Kegiatan tersebut bukan hanya di Provinsi Banten melainkan di 34 provinsi di Indonesia.

Nurwakhid menyebutkan terorisme sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 Pasal 1 ayat 2 didefinisikan sebagai tindakan atau perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan fisik.

"Kami berharap melalui kegiatan Training of Trainer itu dapat melakukan pencegahan paham terorisme dan radikalisme," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022