Pandeglang (Antara News) - Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi mengimbau pelaku usaha kecil dan mikro untuk tidak terlalu berharap terhadap bantuan dari pemerintah.


"Pemerintah memang terus menyalurkan bantuan, tapi itu sifatnya hanya stimulan, dan saya harapkan bantuan seperti itu jangan terlalu diharapkan," katanya di Pandeglang, Provinsi Banten, Kamis.

Menurut dia, jika terlalu mengharapkan bantuan maka akan sulit berkembang, karena tidak ada inisiatif untuk mencari modal guna mengembangkan usahanya.

"Banyak peluang untuk mendapatkan modal, diantaranya melalui pinjaman ke perbankan. Sekarang banyak bank di Pandeglang dan mereka siap membantu pelaku UKM," ujarnya.

Ia menyatakan pemerintah Kabupaten Pandeglang siap memfasilitasi pelaku UKM untuk mendapatkan kredit dari perbankan. "Yang penting setelah kredit disalurkan ada tanggung jawab untuk mencicilnya," katanya.

Erwan juga menyatakan, jumlah UKM di Kabupaten Pandeglang cukup banyak dari setiap tahun terus mengalami penambahan, dan peluang UKM untuk maju juga cukup besar.

"Yang penting pengelolaannya harus dilakukan secara benar, dan ada keinginan untuk maju," ujarnya.

Ia juga menyatakan pembinaan terhadap pelaku usaha kecil mikro terus dilakukan. UKM merupakan salah satu pendukung perekonomian daerah dan sebagian besar warga setempat.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pandeglang Olis Solihin menyatakan jumlah UKM di daerah itu mencapai 48 ribu yang tersebar di 35 kecamatan.

Menurut dia, UKM tersebut merupakan potensial menjadi kekuatan yang akan mampu mendorong perkembangan ekonomi di Kabupaten Pandeglang.

Karena itu, kata dia, Dinas Koperasi dan UMKM terus membina pelaku UKM tersebut sehingga diharapkan bisa lebih berkembang.

Pembinaan UKM, kata dia, dilakukan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas), sesuai dengan bidang usaha yang dijalankan oleh UKM tersebut.

"Untuk yang bergerak pada bidang perdagangan pembinaannya dilakukan oleh Disperindagpas, sedangkan kita lebih pada yang bergerak di bidang industri rumah tangga," katanya.

Ia menjelaskan, UKM yang bergerak di bidang industri rumah tangga juga cukup banyak, diantaranya pembuatan emping melinjo, anyaman, sepatu, pembuatan ikan asin dan cindera mata.

Mengenai pola pembinaan yang dilakukan, menurut dia, disamping secara teknis usaha mulai cara pengelolaan dan pengepakan hingga bantuan permodalan.

Olis menyatakan, untuk bantuan modal tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, tapi perlengkapan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan usaha.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014