Serang (AntaraBanten) - Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten menetapkan tanaman cabai dan bawang merah sebagai komoditas unggulan sub sektor hortikultura yang perlu dikembangkan pada tahun mendatang.

Selain cabai dan bawang merah, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten juga mengunggulkan bunga angrek, sedap malam dan philodenrum," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten Asep Mulya Hidayat di Serang, Senin.

Komoditas Cabai merah tersebar di Provinsi Banten terutama di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak sedangkan untuk Komoditas Bawang Merah tersebar di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Tangerang.

Produksi sayuran dan  tanaman hias Provinsi Banten selama lima tahun terakhir (2008-2013) umumnya cenderung meningkat, walau ada beberapa jenis yang produksinya berfluktuasi, khususnya pada komoditas sayuran.

"Sesuai dengan kondisi iklim dan siklus produksi sehingga belum mampu memenuhi permintaan pasar domestik (di samping terjadi  pergeseran selera konsumen dan peningkatan pendapatan), oleh karena itu harus mendapat pasokan  dari luar daerah terhadap jenis komoditas hortikultura tersebut," katanya.  

Ia mengatakan Banten memang memiliki wilayah fisik yang sangat luas, sehingga peningkatan produksi melalui usaha intensifikasi secara besar-besaran masih memungkinkan dilakukan.

Namun demikian, pengembangan hortikultura di Banten masih memiliki potensi besar melalui usaha peningkatan produktivitas, yaitu peningkatan produksi per satuan luas dengan meningkatkan penggunaan teknologi, seperti penggunaan varietas unggul, pupuk organik/anorganik, teknologi mekanik dan teknologi  budidaya.

Untuk sayuran utama di Provinsi Banten seperti cabai merah dan bawang merah produksi Tahun 2013 sebesar 5.812 ton  dan 1.835  ton sedangkan untuk bawang putih 0 ton.

Sedangkan Untuk sayuran bukan utama (reguler) produksi pada 2013 sangat melimpah seperti kacang panjang 15.130 ton, ketimun 23.010  ton, kangkung 13.404 ton, jamur 9.412 ton dan sawi 11.582 ton.      Pada awal tahun 2014 diprediksi berdasarkan luas tanam, produksi kacang panjang, ketimun, kangkung, jamur dan sawi akan terus meningkat, katanya.  

Berbeda dengan ketersediaan sayuran reguler (kacang panjang, ketimun, kangkung, jamur dan sawi) yang melimpah, untuk sayuran utama seperti cabai merah dan Bawang Merah ketersediaannya relatif sedikit dibanding konsumsinya sedangkan untuk  Bawang Putih di Provinsi Banten tidak tersedia.

Bila konsumsi cabai besar perkapita pertahun sebesar 1,4 Kg, bawang merah sebesar 2,06 kg dan bawang putih sebesar 1,13 Kg perkapita pertahun dengan jumlah penduduk Banten kira-kira 11,4 juta jiwa, maka untuk memenuhi konsumsi itu diperlukan cabai besar kira-kira sebesar 13.042 ton dan bawang merah sebesar 18.919 ton dan bawang putih sebesar 12.014 ton pertahun.

Dengan demikian Provinsi Banten defisit cabai besar sebesar 7.230  ton (55.44 persen), bawang merah 17.084 ton (90.30 persen) dan bawang putih sebesar 12.087 ton (100 persen).

Meski demikian, defisit itu dapat tertutupi dari daerah lain yaitu dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa tengah dan luar jawa (Sumatera) serta adanya impor dari Tiongkok, Filipina. Tailand, India dan Vietnam tetapi khusus untuk bawang putih impor di dominasi oleh Tiongkok dan Vetnam.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014