Serang (AntaraBanten) - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Banten sampai Mei 2014 meningkat sekitar 13 persen, yakni mencapai Rp3,21 triliun dibanding pada posisi akhir Tahun 2013 sebesar Rp2,86 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budihato Setyawan di Serang, Jumat, mengatakan perkembangan penyaluran KUR di Provinsi Banten menunjukkan trend yang positif.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, penyaluran KUR di Provinsi Banten sampai dengan Mei 2014 tercatat sebesar Rp3,21 triliun dengan total nasabah peminjam sebesar 180.262 orang.

Jumlah ini meningkat cukup signifikan yaitu sekitar 13 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp2,86 triliun dengan 158.711 nasabah peminjam.  

"Sektor perbankan juga terus mendukung pembangunan Provinsi Banten melalui penyaluran kredit perbankan. Pada bulan Agustus 2014, kredit perbankan di Provinsi Banten mencapai Rp85 triliun, naik 11 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp76 triliun. Aset bank umum pada Agustus 2014 tercatat sebesar Rp135,17 triliun naik 10 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp122,706 triliun," kata Budiharto.

Ia mengatakan, fungsi intermediasi perbankan di Provinsi Banten sampai dengan Agustus 2014 berjalan dengan baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya penyaluran kredit khususnya kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Peranan perbankan di Provinsi Banten terhadap UMKM ditunjukkan dengan penyaluran pembiayaan oleh perbankan yang terus meningkat.

"Kredit UMKM yang disalurkan oleh perbankan di Provinsi Banten hingga Agustus 2014 tercatat sebesar Rp16,8 triliun meningkat 15   persen dibandingkan posisi akhir tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp14,53 triliun," kata Budiharto saat pembukaan Banten Expo 2014.

Menurut dia, sebagai bukti nyata dukungan perbankan terhadap pembangunan daerah Provinsi Banten, bersamaan dengan pembukaan Banten Expo 2014 dilakukan penandatanganan perjanjian kredit oleh perbankan kepada UMKM. Perjanjian tersebut melibatkan 11 bank yang terdiri dari 10 Bank Umum dan 1 BPR dengan jumlah 26 debitur, sedangkan jumlah kredit yang disalurkan sekitar Rp6,4 miliar. 

"Kami berharap fungsi intermediasi perbankan dalam wujud pembiayaan kepada masyarakat di Provinsi Banten akan semakin meningkat. Kemudahan akses dalam memperoleh pembiayaan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten diharapkan dapat terus diwujudkan," katanya.

Budiharto mengatakan, kegiatan reguler yang dilakukan sebagai upaya pengembangan UMKM yakni pembuatan Klaster Cabai dan Bawang, yakni di Cikeusal Kabupaten Serang, Kadomas dan Jiput di Kabupaten Pandeglang serta di Cibadak Kabupaten Lebak untuk klaster cabai. Sedangkan untuk Klaster Bawang berada di Kramatwatu Kabupaten Serang, Kecamatan Panimbang di Kabupaten Pandeglang, dan Kecamatan Muncang di Lebak.

"Upaya perluasan klaster cabai dan bawang merah saat ini juga mulai dilakukan di Lapas Klas IIA Serang," katanya.

Menurutnya, Bank Indonesia juga ikut melakukan pengembangan UMKM di  Provinsi Banten melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Kegiatan PSBI yang akan dilakukan diantaranya pembangunan 'greenhouse' cabai dan aneka sayuran serta pengadaan alat pembibitan (demplot) di Kecamatan Jiput, Pandeglang dan di Kecamatan Cibadak, Lebak.

Selain itu, kata Budi, kegiatan PSBI dengan tema komoditi unggulan dilakukan di Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak dengan pemberian bantuan mesin pengolah kulit melinjo dan rumah produksi keripik kulit melinjo.

"Kami juga segera direalisasikan pengembangan Desa Wisata Sawarna di Kabupaten Lebak," kata Budiharto.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014