Serang (AntaraBanten) - Sekitar 1.300 penderita kusta di Provinsi Banten akan dibekali keterampilan sehingga bisa hidup mandiri tanpa membebani orangtua maupun orang lain.

"Kita alokasikan kegiatan pelatihan keterampilan khusus  penyandang kusta itu pada 2015," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat Dinas Sosial Provinsi Banten Asep Saepudin di Serang, Selasa.

Ia mengatakan, saat ini jumlah penderita kusta cukup tinggi dan perlu mendapat perhatian serius agar kehidupan mereka menjadi lebih baik.

Saat ini, Dinas Sosial Banten mencatat 1.300 penderita kusta tersebar di delapan kabupaten dan kota madya membutuhkan keterampilan.

Namun, jumlah penderita kusta tersebut tertinggi berada di Kabupaten Tangerang.

Kegiatan keterampilan itu antara lain membuat kerajinan dompet, sepatu dan sandal.

Keterampilan seperti itu tidak membuat masalah maupun hambatan bagi penyandang kusta.

Sebab penderita kusta itu masih produktif karena tingkat kecacatannya tidak begitu parah.

"Semua penderita kusta itu harus dinyatakan sembuh dan tidak menularkan pada orang lain," katanya menjelaskan.

Menurut dia, pelatihan keterampilan tersebut diharapkan penderita kusta tidak mengemis di jalanan maupun membebani keluarga atau orang lain.

Karena itu, mereka penderita kusta perlu mendapatkan kecakapan hidup melalui keterampilan tersebut.

"Kami yakin jika mereka memiliki kompetensi atau keterampilan bisa hidup mandiri dan sejahtera," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah penderita kusta di Kabupaten Serang mengatakan bahwa mereka menyambut positif jika Pemerintah Banten menyelenggarakan pembekalan pelatihan keterampilan khusus penyandang kusta.

"Kami setiap hari mengemis di dalam kereta api karena tidak memiliki keterampilan itu," kata Oyon, penderita kusta yang mengalami cacat pada bagian kaki warga Kabupaten Serang.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014