Serang (AntaraBanten)-Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten Hudaya Latuconsina menyatakan, Pemprov Banten menyiapkan anggaran Rp45 miliar pada 2014 dan 2015 untuk melakukan revitalisasi Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) milik provinsi yang berada di Tangerang Selatan (Tangsel).
"Plt Gubernur Banten sudah memberi komitmen berapapun anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi BLKI akan kita usahakan. Namun untuk tahun 2014 baru bisa disiapkan Rp10 miliar dan sisanya tahun 2015 sekitar Rp35 miliar," kata Hudaya, di Serang, Jumat.
Menurut dia, kondisi bangunan BLKI yang merupakan pelimpahan aset dari Jawa Barat tersebut saat ini tidak terurus, baik dari bangunan maupun dari peralatan-peralatan mesin kondisinya sudah tidak memadai.
Padahal untuk menghadapi era pasar bebas ASEAN, Banten membutuhkan BLKI berkelas untuk menyiapkan tenaga kerja ahli yang bertaraf internasional.
Lebih-lebih sebagai kawasan padat industri, Banten ditantang harus bisa menciptakan para tenaga kerja yang andal dan profesional.
"Karena itu tak ada pilihan suka tidak suka kita harus merevitalisasi BLKI ini meski sudah bisa dibilang terlambat karena 2015 sudah masuk masyarakat ekonomi Asean. Tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali," kata Hudaya.
Apalagi, di BLKI itu juga bisa menyelenggarakan pelatihan spesifik, seperti pengelasan bawah laut dan teknik lain yang bisa diterapkan di Banten.
Hasil pantauan, kantor BLKI Provinsi Banten di jalan raya Serpong Kota Tangerang Selatan tersebut, sebagian bangunan gedungnya sudah hancur dan tidak terawat.
Bahkan beberapa gedung yang berada di atas tanah seluas 4,2 hektare tersebut dipakai sejumlah SKPD Kota Tangerang Selatan seperti Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan dan Dinas Sosial Kota Tangsel.
Meski sebagian bangunan sudah rusak, BLKI Provinsi Banten itu tetap melakukan kegiatan pelatihan bagi calon tenaga kerja, dengan tujuh bidang keahlian. "Tahun ini peserta pelatihan tercatat 288 orang yang terbagi dalam enam angkatan," kata Kepala BLKI Provinsi Banten M. Sihombing.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014
"Plt Gubernur Banten sudah memberi komitmen berapapun anggaran yang dibutuhkan untuk revitalisasi BLKI akan kita usahakan. Namun untuk tahun 2014 baru bisa disiapkan Rp10 miliar dan sisanya tahun 2015 sekitar Rp35 miliar," kata Hudaya, di Serang, Jumat.
Menurut dia, kondisi bangunan BLKI yang merupakan pelimpahan aset dari Jawa Barat tersebut saat ini tidak terurus, baik dari bangunan maupun dari peralatan-peralatan mesin kondisinya sudah tidak memadai.
Padahal untuk menghadapi era pasar bebas ASEAN, Banten membutuhkan BLKI berkelas untuk menyiapkan tenaga kerja ahli yang bertaraf internasional.
Lebih-lebih sebagai kawasan padat industri, Banten ditantang harus bisa menciptakan para tenaga kerja yang andal dan profesional.
"Karena itu tak ada pilihan suka tidak suka kita harus merevitalisasi BLKI ini meski sudah bisa dibilang terlambat karena 2015 sudah masuk masyarakat ekonomi Asean. Tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali," kata Hudaya.
Apalagi, di BLKI itu juga bisa menyelenggarakan pelatihan spesifik, seperti pengelasan bawah laut dan teknik lain yang bisa diterapkan di Banten.
Hasil pantauan, kantor BLKI Provinsi Banten di jalan raya Serpong Kota Tangerang Selatan tersebut, sebagian bangunan gedungnya sudah hancur dan tidak terawat.
Bahkan beberapa gedung yang berada di atas tanah seluas 4,2 hektare tersebut dipakai sejumlah SKPD Kota Tangerang Selatan seperti Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan dan Dinas Sosial Kota Tangsel.
Meski sebagian bangunan sudah rusak, BLKI Provinsi Banten itu tetap melakukan kegiatan pelatihan bagi calon tenaga kerja, dengan tujuh bidang keahlian. "Tahun ini peserta pelatihan tercatat 288 orang yang terbagi dalam enam angkatan," kata Kepala BLKI Provinsi Banten M. Sihombing.
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014