Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengajukan dana relokasi pembangunan hunian tetap (huntap) korban bencana tanah bergerak di Kampung Jampang Kuning Desa Sidomanik Kecamatan Cimarga tahun 2019.
"Kami mengajukan anggaran relokasi itu senilai Rp1 miliar, " kata Ketua Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Senin.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Lebak layani vaksinasi COVID-19 di depan Masjid Al Araf
Baca juga: Dinkes Kabupaten Lebak layani vaksinasi COVID-19 di depan Masjid Al Araf
Masyarakat korban bencana tanah bergerak di Kampung Jampang Kuning Desa Sidomanik Kecamatan Cimarga tercatat 41 rumah dan dua tempat sarana ibadah.
Bencana tanah bergerak di wilayah itu sebelumnya tercatat 73 rumah sudah dilakukan relokasi ke tempat yang lebih aman.
Namun 41 rumah dengan 51 kepala keluarga ( KK) dan dua unit sarana ibadah itu belum dilakukan relokasi karena terbentur administrasi.
Karena itu, BPBD Lebak mengajukan kembali dana relokasi pembangunan huntap, sebab anggarannya cukup besar.
"Kami berharap tahun ini bisa direalisasikan untuk 41 rumah dan dua sarana ibadah direlokasi itu," katanya.
Menurut dia, saat ini, kondisi rumah mereka di Kampung Jampang Kuning Desa Sidomanik Kecamatan Cimarga sebagian dikosongkan, karena tingkat kerusakan sudah parah dan nyaris roboh.
Kebanyakan bangunan rumah mereka mengalami retak-retak dan kayu penyanggah serta dinding terputus, bahkan di antaranya roboh, namun beruntung tidak ada korban jiwa.
Mereka saat ini jika malam hari tinggal di tenda pengungsian guna menghindari kecelakaan.
"Kami minta warga bersabar dan pemerintah daerah akan membantu relokasi pembangunan huntap, " kata Febby.
Ketua Rt 02/09 Kampung Jampang Kuning Desa Sidomanik Kabupaten Lebak Sarnata mengakui warganya kini tinggal di tenda pengungsian setelah rumah mereka mengalami rusak berat akibat dampak tanah bergerak, terlebih curah hujan cenderung meningkat.
Jumlah warga yang terdampak bencana tanah bergerak di wilayahnya sebanyak 41 rumah dan diantaranya sebanyak tujuh unit roboh dan 34 unit terancam roboh.
Saat ini, ujar dia, warga korban bencana tanah bergerak menunggu kepastian untuk direlokasi agar hidup nyaman dan aman.
"Kami menyambut positif setelah BPBD setempat mengajukan anggaran relokasi ke pemerintah daerah, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022