Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dengan magnitudo (M) 5,1 yang terjadi di wilayah Banten Selatan pada Jumat, dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut.
Episenter gempa terletak pada koordinat 7,14° LS dan 106,01° BT tepatnya di laut pada jarak 29 kilometer arah Tenggara Cikeusik, Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 km.
Baca juga: Gempa Bayah dengan magnetudo 5,1 dirasakan hingga Sukabumi
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di dasar laut," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.
Daryono mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
"Gempa selatan Banten Magnitudo 5,1 siang ini memiliki mekanisme sumber sesar geser mengiri (sinistral strike-slip) diduga dipicu Sesar Cimandiri yang menerus ke laut," kata dia.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di Pelabuhan Ratu dengan skala intensitas IV MMI, daerah Panggarangan dan Tanjung Lesung dengan skala intensitas II-III MMI, daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Cidahu, Tangerang, Bogor, dan Bandung dengan skala intensitas II MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya relatif kecil untuk dapat membangkitkan tsunami.
Hingga pukul 14.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 3 kali aktivitas gempa susulan (aftreshocks) dengan magnitudo terbesar M4,4.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Episenter gempa terletak pada koordinat 7,14° LS dan 106,01° BT tepatnya di laut pada jarak 29 kilometer arah Tenggara Cikeusik, Pandeglang, Banten pada kedalaman 10 km.
Baca juga: Gempa Bayah dengan magnetudo 5,1 dirasakan hingga Sukabumi
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di dasar laut," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat.
Daryono mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
"Gempa selatan Banten Magnitudo 5,1 siang ini memiliki mekanisme sumber sesar geser mengiri (sinistral strike-slip) diduga dipicu Sesar Cimandiri yang menerus ke laut," kata dia.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di Pelabuhan Ratu dengan skala intensitas IV MMI, daerah Panggarangan dan Tanjung Lesung dengan skala intensitas II-III MMI, daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Cidahu, Tangerang, Bogor, dan Bandung dengan skala intensitas II MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena magnitudonya relatif kecil untuk dapat membangkitkan tsunami.
Hingga pukul 14.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 3 kali aktivitas gempa susulan (aftreshocks) dengan magnitudo terbesar M4,4.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022