Tangerang (AntaraBanten) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, akan mendeklarasikan 1.040 pemuda untuk mendukung kampung bersih.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Ivan Yulianto, mengatakan, deklarasi 1.040 pemuda akan dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2014 di tugu Adipura.

"Deklarasi 1.040 pemuda akan dilakukan bersamaan dengan kegiatan car free day di tugu Adipura," kata Ivan Yulianto.

Ivan mengatakan, Pemkot Tangerang terus berupaya meningkatkan pelayanan dalam mewujudkan kota Tangerang yang bersih, hijau, indah dan nyaman.

Sejak dinobatkan sebagai kota terkotor pada 2008 dari 13 kota metropolitan, Kota Tangerang berhasil meraih Adipura kencana pada tahun 2013.

"Kita juga sudah programkan 1.000 bank sampah dan TPST 3R di berbagai wilayah Kota Tangerang," ujarnya.

Dalam mewujudkan program bidang kebersihan, sejumlah kelompok masyarakat tercatat ikut serta dalam melakukan pengelolaan sampah secara mandiri.

Misalnya saja yang dilakukan oleh Himpunan Orang Muda Peduli Sampah (Hompimpah) Kota Tangerang, dengan melibatkan anak muda bahkan telah memberikan inspirasi warga dalam mengatasi masalah sampah.

Ketua Himpunan Orang Muda Peduli Sampah (Hompimpah) Kota Tangerang, Romi Abidin menuturkan, melalui CSR Bank Danamon, pihaknya telah menyebarkan 1.000 pohon dan fasilitas sarana prasarana bak dan bank sampah.

Terkait deklarasi 1.040 Pemuda untuk kampung bersih, nantinya di setiap kelurahan akan terdapat 10 pemuda sebagai penggiat dan kader lingkungan.

Selain itu, Hompimpah pun sedang menjalankan roadshow sekolah bersih di 50 sekolah sebagai tindaklanjut dari deklarasi 1.000 kepala sekolah. "Kegiatan ini untuk mewujudkan sekolah bersih," tambahnya.

Kemudian, Tukudi sebagai Ketua RW dan juga kader lingkungan Bank Sampah Gawe Rukun di Kunciran Indah, telah menerapkan bank sampah dan menjadi contoh bagi RW lain sekaligus daerah di luar Kota Tangerang.

"Tamu dari luar kota tangerang bahkan luar negeri, pernah kesini untuk melihat penerapan bank sampah," tegasnya.

Ia mengatakan, masyarakat diberikan pembelajaran mengenai penerapan pengelolaan sampah disumber. Tak hanya sampah an organik, tetapi juga sampah organik dengan melakukan pengomposan.

Area untuk pengolahan sampah organik dijadikan sebagai tempat menerima kunjungan tamu sehingga bisa melihat prosesnya langsung. "Tamu yang datang, bisa melihat proses pengolahan sampah yang dilakukan warga," ujarnya.

Ada juga kampung hijau di wilayah Bugel Mas yang rutin melakukan upaya pengurangan sampah disumbernya. Melalui Bank Sartika, masyarakat sekitar merasakan manfaat seperti lingkungan bersih dan meningkatkan nilai jual harga rumah di sekitarnya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014