Serang (AntaraBanten) - Bank Indonesia Perwakilan Banten memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan-III 2014 pada kisaran 5,19 - 5,49 persen (yoy), atau meningkat tidak terlalu tinggi dibandingkan triwulan-II 2014 yang mencapai 5,28 persen (yoy).

Kepala Perwakilan BI Banten, Budiharto Setyawan di Serang, Kamis, menjelaskan dari sisi permintaan, peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dengan adanya pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13.

Selain itu, beberapa indikator menunjukkan adanya potensi peningkatan konsumsi, kata Budiharto seraya menyebutkan hasil survei konsumen lainnya seperti indeks ketersediaan lapangan kerja dan indeks penghasilan konsumen juga meningkat tinggi.

Sementara investasi, ia mengatakan, diperkirakan tumbuh relatif stabil dengan bias ke atas. Indikator adanya peningkatan investasi yaitu indeks konsumsi barang tahan lama hasil survei konsumen.

Sedangkan belanja modal pemerintah yang masih rendah hingga triwulan-II 2014 diperkirakan akan ditingkatkan di triwulan selanjutnya. "Meski demikian, hal-hal yang dapat menghambat pertumbuhan investasi yaitu tren kenaikan suku bunga kredit serta pelemahan rupiah," katanya.

Dari sisi penawaran, Budiharto menyebutkan, konsumsi yang menguat tersebut akan berpengaruh kepada peningkatan kinerja sektor PHR (perdagangan, hotel dan restoran). Peningkatan konsumsi pada momen lebaran dengan tingkat inflasi yang relatif rendah diprediksi akan mampu mendorong kenaikan kinerja perdagangan di triwulan mendatang.

Peningkatan konsumsi tersebut juga didorong oleh kenaikan penghasilan dengan adanya pembayaran THR dan gaji ke-13, katanya.

Sementara perlambatan sektor industri pengolahan Provinsi Banten diprediksi masih akan berlanjut pada triwulan-III 2014, katanya seraya menambahkan penyebabnya karena adanya tren perlambatan konsumsi domestik, kenaikan biaya produksi seperti kenaikan tarif tenaga listrik industri golongan I-3 dan I-4, pengendalian BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi jenis solar dan premium, kenaikan harga bahan baku impor seiring dengan tren pelemahan rupiah.

Menurut data PLN APJ Banten Utara, konsumsi listrik oleh pelanggan industri kembali mengalami penurunan sebesar 9,49 persen (yoy) setelah di triwulan-I 2014 kontraksi 6,79 persen (yoy).

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014