Relawan taruna siaga bencana ( Tagana) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten membantu kebutuhan pangan bagi korban bencana tanah bergerak di Jampang Kuning, Kecamatan Cimarga.
 
"Kami mendirikan tenda pengungsian juga membantu kebutuhan pangan untuk   korban bencana tanah bergerak di Kampung Jampang Kuning, " kata Ketua Relawan Tagana Kabupaten Lebak Iwan Hermawan di Lebak, Kamis.

Baca juga: Kasus aktif positif COVID-19 di Kabupaten Lebak tersisa 125
 
Masyarakat Jampang Kuning Kabupaten Lebak yang terdampak bencana tanah bergerak tahun 2019 lalu kini kondisinya cukup memprihatinkan.
 
Sebagian besar rumah mereka mengalami rusak berat pada bagian dinding dan atap terputus akibat tanah bergerak itu, bahkan di antaranya roboh.
 
Masyarakat yang terdampak tanah bergerak sebanyak 41 kepala keluarga ( KK) dan belum direlokasi ke tempat lain yang lebih aman dari terjangan bencana alam, sedangkan tahap pertama 73 KK sudah direlokasi oleh pemerintah setempat.
 
"Kami tentu sebagai relawan kemitraan Kementerian Sosial berupaya agar 41 KK itu terpenuhi pangan juga tinggal di tenda pengungsian guna menghindari kecelakaan tertimpa rumah roboh, " katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, kebutuhan pangan itu di antaranya beras, lauk pauk, minuman kemasan, mie instan dan makanan ringan.
 
Penyaluran kebutuhan bahan pokok itu dipasok dari Dinas Sosial Provinsi Banten dan Kabupaten Lebak untuk mencegah terjadi kerawanan pangan.
 
Saat ini, kondisi warga yang terdampak tanah bergerak jika siang hari tetap tinggal di rumah, meski rusak berat dan malam hari tinggi di tenda pengungsian.
 
"Kami berharap pemerintah daerah segera merelokasi warga korban tanah bergerak itu, " katanya menjelaskan.
 
Jumhayati (35) warga Jampang Kuning Kabupaten Lebak mengaku dirinya pada malam hari meninggalkan rumah dan tinggal di tenda pengungsian bersama warga lainnya.
 
Tenda pengungsian yang didirikan relawan Tagana cukup membantu masyarakat yang terdampak bencana alam itu, terlebih saat ini curah hujan tinggi.
 
"Kami dan anak- anak tidur di tenda pengungsian dan suami menjaga keamanan, " katanya.
 
Ketua Rt01/09 Kampung Jampang Kuning Kabupaten Lebak Sarnata mengaku saat ini tercatat 41 rumah dan 51 KK belum direlokasi tahap kedua oleh pemerintah daerah.
 
Kondisi tempat tinggal mereka semakin hari semakin bertambah kerusakan, bahkan ada rumah yang ditinggalkan pemiliknya, roboh.
 
"Kami minta warga jika malam hari tinggal di tenda pengungsian, " katanya.
 
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan pemerintah daerah sudah melakukan pendataan warga korban tanah bergerak tahap kedua di Kampung Jampang Kecamatan Cimarga.
 
"Kami kini fokus untuk mengajukan bantuan relokasi kepada BNPB itu, " katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022