Pandeglang (AntaraBanten) -  Yayasan Ujung Kulon Indonesia (Yukindo) siap menjadi fasilitator bagi pihak yang ingin membantu penyelamatan badak jawa yang ada di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Pandeglang, Banten.

"Salah satu tujuan pembentukan Yukindo yakni ingin membantu pemerintah dalam melestarikan mendorong peningkatan populasi badak jawa, jadi memang kita sangat siap melakukan kegiatan apapun demi menyelamatkan hewan langka itu," kata Humas Yukindo Abbas di Pandeglang, Minggu.

Yukindo, kata dia, juga terbuka bagi donatur yang ingin membantu pembiayaan usaha pelestarian badak jawa.

"Kita siap bermitra dengan pihak manapun, termasuk kalangan internasional. Bahkan kami memang membutuhkan dukungan, terutama anggaran untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam upaya pelestarian badak jawa itu," katanya.

Ada beberapa kegiatan yang akan  dilaksanakan untuk menambah populasi badak jawa itu, diantaranya memberantas langkap, sejenis pohon yang hidup di TNUK dengan pertumbuhan sangat cepat sehingga dikhawatirkan mematikan tumbuhan pakan hewan langka itu.

"Langkap ini menjadi ancaman bagi tumbuhan pakan badak jawa, karena akan kita musnahkan," katanya.

Selain itu, kata dia, juga akan dilakukan penanaman tumbuhan pakan badak jawa guna menambah menambah persediaan pakan hewan yang sangat dilindungi tersebut.

"Dengan ketercukupan persediaan pakan, maka badak jawa akan sehingga, dan kita harapkan dapat mendorong terjadinya populasi," katanya.

Yukindo, kata dia, juga mepunyai program pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan TNUK, agar mereka tidak mengganggu kawasan serta ikut dalam pelestarian hutan serta badak jawa.

Badak jawa atau badak bercula satu merupakan spesies yang hanya hidup di TNUK Pandeglang, dan tidak ada di belahan dunia manapun. Berdasarkan hasil pemantauan Balai TNUK selama 2013, populasi hewan langka itu sebanyak 58 ekor.*

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014