Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten melayani akseptor kontrasepsi secara gratis guna mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
"Kita menargetkan pengendalian LPP sekitar 2,1 persen, " kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Dedi Indepur Lebak, Rabu.
Pemerintah Kabupaten Lebak menyediakan akseptor kontrasepsi secara gratis untuk pasangan usia subur ( PUS) dan bisa dilayani di puskesmas- puskesmas.
Saat ini, kata dia ,jumlah PUS di Kabupaten Lebak sampai Maret 2022 tercatat 221.551 .
Baca juga: Dua desa di Lebak jadi "pilot project" desa ramah perempuan peduli anak
Baca juga: Dua desa di Lebak jadi "pilot project" desa ramah perempuan peduli anak
Namun, para PUS yang dapat terlayani akseptor kontrasepsi itu yang sudah teregistrasi pada SIM BKKBN.
Pada 2022 fasilitas kesehatan calon perkiraan permintaan masyarakat peserta baru untuk akseptor kontrasepsi jenis IUD sebanyak 1.164 orang dan inplan 2.660 orang.
Begitu juga kondom 1.465 orang, suntik 23.608 orang, pil 15.754 orang, Mop 9 orang dan Mow 62 orang.
Semua pelayanan akseptor kontrasepsi itu gratis di 42 puskesmas, katanya.
Menurut dia, pihaknya bekerja keras dengan kemitraan Organisasi Perangkat Daerah ( OPD), stakeholder, TNI, IBI, PKK dan Klinik, termasuk tokoh masyarakat dan ulama.
Selain itu juga pemerintah daerah mencanangkan cukup dua anak guna meningkatkan kualitas keluarga yang sejahtera.
Apalagi, bonus demografi yang sedang dihadapi tentu harus kerja keras agar bisa menekan LPP.
Selama ini, kata dia, minat peserta akseptor KB cukup tinggi untuk mewujudkan kualitas keluarga sejahtera.
Keberhasilan pencapaian KB itu di antaranya adanya Kampung KB sehingga kesadaran pasangan usia produktif menjadi peserta KB.
Selain itu juga meningkatkan pelayanan KB mulai ditingkat desa, kelurahan dan kecamatan.
Begitu juga partisipasi masarakat dengan mendirikan Posyandu, Posko KB dan Sub KB.
"Kami terus meningkatkan pelayanan program KB agar masyarakat hidup sejahtera dengan keluarga dua anak," katanya menjelaskan.
Nisa (27) seorang ibu rumah tangga warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya kini masuk peserta akseptor kontrasepsi inplan di puskesmas untuk mendukung program KB.
"Kami mersa lega dapat akseptor kontrasepsi gratis di Puskesmas Rangkasbitung, " katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022