Polres Metro Jakarta Timur masih menunggu keterangan dari pihak keluarga korban tewas tersetrum di Jalan Pulomas Barat 12, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan, pihaknya belum dapat melakukan pemeriksaan secara menyeluruh karena keluarga korban masih berduka.
Baca juga: Polisi Cakung amankan pelajar SMP hendak tawuran
"Nanti kalau kedukaan sudah selesai kami minta keterangan soal bagaimana di dalam rumah, terutama soal renovasi," kata Budi Sartono, di Jakarta, Selasa.
Budi mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi terkait kejadian itu, yakni asisten rumah tangga (ART) dan anggota keluarga yang pada saat kejadian melihat korban. "Kami mendapat informasi, sebelum kejadian rumah korban sedang dilakukan renovasi," katanya.
Menurut Budi, pihaknya ingin memastikan apakah ada hubungan antara proses renovasi dan kebocoran instalasi listrik pemanas air yang disebabkan kelalaian pengerjaan.
"Dari keterangan keluarga korban, renovasi itu bukan renovasi listrik. Nanti dari saksi masih kami mintai keterangan. Saksi terakhir kami minta keterangan di Polsek Pulogadung," ujar Budi.
Empat orang penghuni rumah tewas tersetrum aliran listrik di Jalan Pulomas Barat 12, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Minggu (20/3) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kejadian itu bermula pada saat sang ibu sedang memandikan anaknya di bak mandi, tiba-tiba ada aliran listrik, yang pada dugaan awal berasal dari korsleting "shower" pemanas air.
Kemudian, ibu dan anak itu tersengat aliran listrik. Sang ibu kemudian berteriak minta tolong, lalu datang pengasuh bayi ke arah suara tersebut.
Tak lama berselang, suami yang saat itu sedang makan juga bergegas mendatangi sumber suara. Namun justru keduanya juga ikut menjadi korban tersetrum.
Jenazah keempat korban baru dapat dievakuasi sekitar pukul 21.46 WIB. Jenazah "babysitter" langsung dibawa ke kampung halaman di Wonogiri, Jawa Tengah.
Sementara jenazah suami istri dan sang bayi dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven Jakarta Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan, pihaknya belum dapat melakukan pemeriksaan secara menyeluruh karena keluarga korban masih berduka.
Baca juga: Polisi Cakung amankan pelajar SMP hendak tawuran
"Nanti kalau kedukaan sudah selesai kami minta keterangan soal bagaimana di dalam rumah, terutama soal renovasi," kata Budi Sartono, di Jakarta, Selasa.
Budi mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah memeriksa dua orang saksi terkait kejadian itu, yakni asisten rumah tangga (ART) dan anggota keluarga yang pada saat kejadian melihat korban. "Kami mendapat informasi, sebelum kejadian rumah korban sedang dilakukan renovasi," katanya.
Menurut Budi, pihaknya ingin memastikan apakah ada hubungan antara proses renovasi dan kebocoran instalasi listrik pemanas air yang disebabkan kelalaian pengerjaan.
"Dari keterangan keluarga korban, renovasi itu bukan renovasi listrik. Nanti dari saksi masih kami mintai keterangan. Saksi terakhir kami minta keterangan di Polsek Pulogadung," ujar Budi.
Empat orang penghuni rumah tewas tersetrum aliran listrik di Jalan Pulomas Barat 12, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur pada Minggu (20/3) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kejadian itu bermula pada saat sang ibu sedang memandikan anaknya di bak mandi, tiba-tiba ada aliran listrik, yang pada dugaan awal berasal dari korsleting "shower" pemanas air.
Kemudian, ibu dan anak itu tersengat aliran listrik. Sang ibu kemudian berteriak minta tolong, lalu datang pengasuh bayi ke arah suara tersebut.
Tak lama berselang, suami yang saat itu sedang makan juga bergegas mendatangi sumber suara. Namun justru keduanya juga ikut menjadi korban tersetrum.
Jenazah keempat korban baru dapat dievakuasi sekitar pukul 21.46 WIB. Jenazah "babysitter" langsung dibawa ke kampung halaman di Wonogiri, Jawa Tengah.
Sementara jenazah suami istri dan sang bayi dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven Jakarta Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022