Tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menangani kasus dugaan seorang kakek berusia 71 tahun berinisial R yang membunuh mantan istrinya dengan sebilah belati.

Kepala Satreskrim Polres Lombok Barat Inspektur Polisi Satu I Made Dharma melalui sambungan telepon, Selasa, mengatakan, kasusnya terungkap  dari adanya informasi masyarakat perihal temuan jenazah korban berinisial M di dalam rumahnya dengan keadaan bersimbah darah.

Baca juga: KPK konfirmasi Romahurmuziy terkait pertemuan dan kesepakatan urus DAK

"Jadi tidak lama begitu informasinya diterima Senin malam (21/3), kami bersama tim identifikasi inafis, langsung ke TKP (tempat kejadian perkara)," kata Dharma.

Lokasi yang menjadi temuan jenazah perempuan berusia 50 tahun itu berada di Dusun Datar, Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

"Dari identifikasi lapangan, dipastikan korban sudah meninggal dunia dengan luka sayat di bagian leher. Dugaan sementara meninggal karena pendarahan," ujarnya.

Dharma mengatakan pihaknya telah melakukan interogasi sejumlah saksi yang menemukan dan berada di sekitar lokasi.

"Kalau dari rumah yang menjadi lokasi temuan jenazah korban ini memang ada juga kita temukan perempuan, anak sulung korban dan cucu-nya yang masih usai anak. Tetapi anak sulungnya yang perempuan kurang normal, makanya keterangan kami dapat dari warga sekitar," ucap dia.

Dari keterangan saksi di lapangan, dugaan pelaku mengarah kepada mantan suaminya yang masih tinggal dalam satu kampung dengan korban.

"Selasa dinihari (22/3) sekitar pukul 01.00 Wita, itu kami langsung merapat ke rumah terduga pelaku," katanya.

Dia mengatakan, beruntung pihaknya cepat tiba di rumah terduga pelaku. Karena pelaku diduga hendak melakukan upaya bunuh diri.

"Jadi pas kami datang, terduga pelaku ini sudah tergeletak lemas dengan belati disampingnya. Dia mencoba bunuh diri dengan menyayat lehernya," ujar Dharma.

Tim yang mendapatkan kondisi terduga pelaku demikian, langsung melarikannya ke Puskesmas Labuapi.

"Beruntung kata dokter, luka sayat-nya tidak dalam, jadi masih bisa tertolong," ucapnya.

Dengan kondisi ini pun, Dharma menegaskan bahwa terduga pelaku kini sedang menjalani perawatan intensif di Puskesmas Labuapi.

"Jadi terhadap terduga, kami belum lakukan pemeriksaan lanjutan  Tetapi sudah ada dua anggota yang saya tugaskan untuk memantau dan berjaga di puskesmas," katanya.

Lebih lanjut, Dharma mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi dugaan sementara modus maupun motif terduga membunuh mantan istrinya.

"Dari saksi-saksi, dugaan motif sementara ini, terduga pelaku cemburu karena tahu mantan istrinya mau menikah lagi. Mereka baru cerai, sekitar enam bulan lalu," ujar Dharma.

Perihal modus terduga pelaku melakukan aksi pembunuhan tersebut, lanjutnya, dilakukan dengan masuk ke rumah korban secara diam-diam tanpa sepengetahun warga maupun korban.

"Dari informasi, terduga pelaku ini masuk ke dalam rumah melalui atap," ucapnya.

Kemudian untuk keberadaan jenazah korban, kini dikatakan Dharma masih disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.

"Rencananya besok akan dilakukan autopsi. Jadi untuk penyebab kematiannya belum bisa kita pastikan, tunggu hasil autopsi itu," kata Dharma.

Dalam upaya penyelidikan kasus ini pun pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP di rumah korban. Kegiatannya berlangsung Selasa pagi (22/3).

"Dari olah TKP sudah ada beberapa barang bukti yang turut diamankan, diantaranya belati yang diduga digunakan terduga pelaku membunuh korban," ujarnya.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022