Sekretaris Daerah ( Sekda) Kabupaten Lebak Budi Santoso menyatakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) masyarakat Badui lebih maju karena mereka sudah lama memasarkan produk kerajinan adat dijual melalui online.
"Kita mengapresiasi pelaku UMKM masyarakat Badui menggunakan teknologi digitalisasi itu, "kata Budi Santoso saat membuka Komunitas UKM Sejahtera di Lebak, Selasa.
Baca juga: Pemkab Lebak dorong UMKM berkembang tumbuhkan ekonomi
Baca juga: Pemkab Lebak dorong UMKM berkembang tumbuhkan ekonomi
Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten terus mendorong pelaku UMKM Badui berkembang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat adat.
Mereka pelaku UMKM Badui lebih maju, karena sudah berlangsung lama memasarkan produknya menggunakan teknologi digital melalui aplikasi Tokopedia, Shopee, Marketplace, Facebook, Lazada, Instagram, Youtube dan Twitter.
Begitu juga banyak wisatawan yang berkunjung ke pemukiman Badui dan mereka berbelanja produk kerajinan adat itu.
Keunggulan produk UMKM masyarakat Badui lebih spesifik, karena produknya menggunakan bahan baku alam di antaranya tas koja dari akar pohon tereup, sehingga memiliki daya tarik konsumen.
"Produk masyarakat Badui memiliki khas tersendiri dari dulu hingga kini," kati menjelaskan.
Pengelola Plaza Lebak yang juga Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Abdul Waseh mengatakan selama ini produk kerajinan masyarakat Badui di Plaza Lebak banyak diminati pengunjung, karena memiliki daya tarik sendiri juga harganya relatif terjangkau wisatawan.
Plaza Lebak menyediakan produk aneka kerajinan Badui di antaranya kain tenun, selendang adat, ikat lomar, tas koja, batik chanting Badui, souvenir, bahkan baju dan celana kampret yang digunakan Presiden Joko Widodo.
Harga produk kerajinan Badui itu berkisar antara Rp 20 ribu sampai Rp 250 ribu.
"Saya kira produk etnik daerah itu yang menarik, sehingga mereka membeli dengan jumlah banyak hingga Rp 5 juta untuk dijadikan buah tangan oleh-oleh", katanya.
sementara itu, Kudil (45) seorang perajin Badui mengatakan dirinya sejak dulu memasarkan produk kerajinan masyarakat Badui melalui pemasaran digital dengan menggunakan teknologi media internet.
Penggunaan teknologi digital itu setelah PT Telkom Indonesia meluncurkan "Kampung UKM Digital" hingga laku keras pesanan dai berbicara daerah.
Produk UKM kerajinan Badui dapat dibuka dalam jarigan (daring) secara online sehingga bisa diakses oleh masyarakat luas hingga mancanegara.
"Kami sangat terbantu melalui pemasaran digital karena permintaan pasar cenderung meningkat," katanya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022