Serang (AntaraBanten) - Nilai impor Banten Mei 2014 naik 8,18 persen dibanding bulan sebelumnya dari 989,99 juta dolar AS menjadi 1.071,00 juta dolar AS.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi di Serang, Kamis, mengatakan meningkatnya nilai impor itu disebabkan  impor nonmigas naik 2,17 persen menjadi 803,99 juta dolar AS, dan impor migas naik 31,47 persen menjadi 267,02 juta dolar AS.

Khusus mengenai impor migas, Suhaimi mengatakan peningkatan tersebut merupakan akibat dari nilai impor untuk komoditi hasil minyak yang naik 31,47 persen dibanding April 2014 karena sebaliknya untuk komoditi gas alam dan komoditi minyak mentah tidak memperlihatkan kegiatan impor selama dua bulan terakhir.

Ia mengatakan peningkatan impor nonmigas diduga tidak terkait masalah perkembangan harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional, sementara untuk komoditi migas sepertinya tidak berkaitan dengan perkembangan harga dan nilai tukar rupiah.

Impor komoditi migas untuk satu bulan ke depan agak sulit diprediksi karena di satu sisi kurs rupiah terhadap dolar AS lebih berfluktuasi dibanding Mei 2014 dan mengalami depresiasi, sementara harga komoditi ini di pasar perdagangan internasional cenderung berfluktuasi, katanya.

Berbeda dengan komoditi yang pertama, komoditi nonmigas diperkirakan akan mengalami peningkatan mengingat secara agregat harga di pasar perdagangan internasional diperkirakan kembali mengalami penurunan, meskipun bersamaan dengan kurs rupiah yang kembali mengalami pelemahan terhadap dolar AS.

Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada Mei 2014 mengalami peningkatan 3,74 persen atau mencapai 27,71 juta dolar AS, kebalikan dari itu, untuk golongan barang lainnya turun 22,71 persen atau sebesar 10,61 juta dolar AS.

Nilai impor nonmigas terbesar pada Mei 2014 berasal dari golongan barang bahan kimia organik yang mencapai 275,98 juta dolar AS, disusul besi dan baja dan ampas/sisa industri makanan, dengan impor masing-masing sebesar 131,84 juta dolar AS dan 82,22 juta dolar AS.

Delapan dari sepuluh golongan barang mengalami peningkatan nilai impor, kecuali bahan kimia organik dan bijih, kerak dan abu logam. Peningkatan tertinggi terjadi pada ampas/sisa industri makanan sebesar 37,66 juta dolar AS dan terendah gula dan kembang gula dengan peningkatan 0,82 juta dolar AS.

Adapun untuk bahan kimia organik dan bijih, kerak dan abu logam masing-masing turun 42,30 juta dolar AS dan 34,80 juta dolar AS. 

Suhaimi mengatakan impor nonmigas dari duabelas negara asal barang impor nonmigas pada Mei 2014 mengalami peningkatan 4,07 persen atau sebesar 27,33 juta dolar AS dibanding bulan sebelumnya, sebaliknya nilai impor nonmigas dari negara lainnya turun 10,24 juta dolar AS atau 8,88 persen.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Mei 2014 adalah Singapura dengan nilai impor 115,21 juta dolar AS, diikuti Amerika Serikat dan Thailand sebesar 71,48 juta dolar AS dan 69,66 juta dolar AS, sementara impor nonmigas berasal dari negara-negara ASEAN mencapai 231,55 juta dolar AS.      Enam dari duabelas negara pemasok utama mengalami peningkatan impor nonmigas pada Mei 2014, yaitu Malaysia, Amerika Serikat, Rusia, Brazil, Argentina dan India.

Peningkatan impor nonmigas tertinggi berasal dari Argentina yang meningkat 27,62 juta, sementara terendah terjadi pada India yang mengalami peningkatan 0,59 juta dolar AS. Selain Argentina, peningkatan yang cukup tinggi terjadi pula pada Amerika Serikat, Rusia dan Brazil.

Penurunan impor nonmigas tertinggi dan terendah terjadi pada Thailand dan Jepang, masing-masing sebesar 24,10 juta dolar AS dan 5,50 juta dolar AS.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014