PT Oligo Infra Swarna Nusantara (Oligo) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Tangerang, Banten, membangun pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) menggunakan teknologi ramah lingkungan.

Kerja sama dituangkan dalam naskah perjanjian yang ditandatangani Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah dan Komisaris Utama PT. Oligo Infra Swarna Nusantara Prof. Dr. Bambang P. Brodjonegoro. dengan disaksikan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Rabu (9/3).

Baca juga: Disnaker Kota Tangerang sebut 15 hotel sepakat kerjasama program BLK

Kerja sama terlaksana setelah melalui proses yang komprehensif dari seluruh pemangku kepentingan serta telah melalui sosialisasi publik yang disambut positif oleh khususnya masyarakat Kota Tangerang.  

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarvest) berkomitmen terus mengakselerasi amanat Peraturan Presiden (Perpres) No.35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan (PSEL) yang berfokus kepada 12 kota besar di Indonesia.

Menko Luhut menyampaikan pemerintah pusat mendukung penuh upaya-upaya pemerintah daerah untuk mencapai pembangunan kota yang berwawasan lingkungan, dan untuk itu semua pemangku kepentingan harus kompak untuk menangani sampah ini sehingga memberi dampak positif bagi lingkungan, masyarakat dan perekonomian.

"Permasalahan sampah sudah sangat lama menjadi permasalahan yang belum dapat diatasi hingga saat ini. Sampah menjadi permasalahan general, saat ini sampah belum bisa dibersihkan dikarenakan tidak ada penampungan dan pengelolaannya, ada penampungannya namun karena pengelolaannya tidak optimal dan menjadi overload," jelas Menko Luhut.
 
Presiden Direktur PT Oligo Infra Swarna Nusantara, Jacques Assouline menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Pusat khususnya Kemenko Marvest, Pemkot Tangerang, dan DPRD Kota Tangerang yang telah mendukung proses pembahasan kerjasama investasi hingga penandatangan ini dapat berjalan dengan lancar.

Jacques juga menjelaskan nilai investasi Oligo pada PSEL Kota Tangerang yakni sebesar Rp2,585 triliun atau setara 184,65 juta dolar AS.

Nilai investasi ini sekaligus membuktikan bahwa Indonesia telah berhasil menjadi negara yang ramah investor dan sekaligus membuktikan komitmen Indonesia dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat melalui peningkatan tata kelola persampahan.  

"Oligo berkomitmen untuk dapat tumbuh dan melayani masyarakat Indonesia, khususnya pada kesempatan kali ini untuk Kota Tangerang, serta berkomitmen untuk sepenuhnya menjadi bagian dari solusi berkelanjutan tata kelola persampahan di Indonesia, lewat pengembangan fasilitas yang ramah lingkungan", terang Jacques.

Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah mengungkapkan keberadaan TPA Rawa Kucing yang dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan gerbang masuk ke Indonesia (dari luar negeri) harus benar-benar ditangani dengan benar agar tidak mengganggu dan memberikan citra yang kurang baik.

"Terima kasih kepada Pemerintah Pusat atas dukungan yang diberikan, adanya keterbatasan-keterbatasan Pemerintah Daerah seperti sumber daya manusia, regulasi-regulasi yang tumpang tindih, maka kami butuh pendampingan secara continue oleh Pemerintah Pusat dalam menyelesaikan PSEL ini, seperti bantuan regulasi hingga bantuan pendanaan," kata Arief.

Keberadaan PSEL pada kota besar di Indonesia seperti Kota Tangerang akan memberikan dampak positif dari perspektif pengurangan volume sampah yang selama ini semakin menggunung dan menempatkan banyak kota di Indonesia dalam situasi darurat sampah, hingga mengurangi kebutuhan lahan TPA, mengurangi dampak emisi Gas Rumah Kaca (GRK), serta FABA (Fly Ash and Bottom Ash) yang dapat dimanfaatkan, melalui pengelolaan sampah yang menghasilkan listrik.

PSEL Kota Tangerang akan berada di TPA Rawa Kucing yang hanya berjarak 1,3 km dari pagar Bandar Udara Soekarno-Hatta. Menimbang adanya ketentuan pembatasan ketinggian bangunan di seluruh wilayah administrasi Kota Tangerang yang termasuk dalam Kawasan Keselamatan dan Operasi Penerbangan (KKOP) Bandar Udara Soekarno Hatta, maka proyek ini akan dikembangkan pada dua lokasi yaitu di lokasi TPA Rawa Kucing dan Jatiuwung.

Untuk lokasi yang di TPA Rawa Kucing akan dibangun sistem pengolahan sampah yang menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF) dan fasilitas pengolahan biologis Anaerobic Digester (AD) yang dilengkapi dengan unit pembangkit panas dan listrik dari biogas.

Kapasitas pengolahan sampah di TPA Rawa Kucing mampu mencapai 2.200 ton per hari, dan berpotensi membangkitkan daya listrik sampai dengan 13,5 MW. Kemudian RDF yang dihasilkan di TPA Rawa Kucing digunakan sebagai bahan bakar dari pembangkit listrik thermal yang berada di lokasi kedua, yaitu Jatiuwung yang dapat membangkitkan tenaga listrik sampai dengan 25 MW.
 
Komisaris Utama PT Oligo Infra Swarna Nusantara Bambang Brodjonegoro menyampaikan Indonesia harus mampu meninggalkan pengolahan sampah cara-cara tradisional. Adaptasi yang dilakukan oleh para kepala daerah adalah kunci suksesnya, melalui serangkaian pilihan teknologi, salah satunya Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), yang merupakan bagian dari implementasi sirkuler ekonomi. Sehingga dengan satu aktivitas seperti ini, baik pemerintah maupun masyarakat bisa mencapai beberapa tujuan, yaitu untuk kebersihan lingkungan, pemanfaatan material sisa untuk penyediaan energi, dan pengurangan konsumsi bahan bakar fosil.

"Aktivitas ekonomi yang selama ini bersifat linier di mana limbahnya tidak terurus dan menjadi beban perlu diberikan distrupsi produktif dengan ekonomi sirkuler dimana limbah yang muncul dari kegiatan ekonomi akan diolah kembali sekaligus menjadi nilai tambah yang produktif seperti energi", jelas Bambang.
 
Sebagai penutup, Menko Luhut juga menekankan bahwa untuk mengatasi permasalahan sampah ini semua pihak harus kompak dan bekerjasama dengan baik untuk dapat membangun lingkungan yang berkelanjutan.

“Kita harus mampu menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang maju dan mampu mengelola sampahnya. Saya menitipkan agar Pimpinan Daerah dan DPRD untuk bahu membahu untuk membuat rakyat sejahtera dan dapat menikmati kebersihan,” tutup Menko Luhut.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022