Serang (AntaraBanten) - Badan Kordinasi Keluarga Berencana Pusat meminta Provinsi Banten menekan laju pertumbuhan penduduk dalam upaya menciptakan generasi berkualitas serta mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

"Laju pertumbuhan penduduk ideal itu targetnya sampai 2035 secara nasional 0,5 persen. Saat ini secara nasional masih mencapai 1,49 persen. Bahkan di Banten mencapai 2,1 persen dan lebih banyak dari migrasi," kata Kepala BKKBN Pusat Fasli Djalal saat pencanangan Bakti TNI KB-Kesehatan Terpadu Tingkat Kodam III Siliwangi di Serang, Selasa.

Ia mengatakan pertumbuhan penduduk di Banten masih diatas rata-rata nasional. Sebagian besar pertambahan penduduk di Banten bukan karena tingginya angka kelahiran, melainkan karena bertambahnya penduduk dari luar daerah atau migrasi.

Menurutnya, Banten saat ini berpenduduk sekitar 11 juta yang merupakan urutan lima terbesar secara nasional. Jika tidak dikendalikan dengan baik, maka pertumbuhan penduduk bisa terus meningkat dan sehingga berdampak pada  sektor lainnya.

Menurut Fasli, saat ini di Indonesia ada sekitar 67 juta keluarga dan setiap tahun sekitar 2,3 juta keluarga baru. Untuk BKKBN bersama Polri dan TNI sejak 40 tahun lalu sudah  bekerja sama dalam mengelola kependudukan.

"Kalau tidak ada kerja keras TNI dan Polri dalam memberikan penyadaran kepada masyarakat maka penduduk Indonesia saat ini sekitar 340 juta. Dengan adanya kerja kerasa dalam menekan laju pertambahan penduduk,saat ini hanya ada sekitar 230 juta," katanya.

"Perkiraan kita pada 2035 penduduk di Indonesia sekitar 305 juta. Namun kalau tidak diantisipasi bisa mencapai 340 juta," kata Fasli Djalal.


Oleh karena itu, kata dia,  yang perlu diperhatikan adalah kualitas penduduka Indonesia, pembangunan keluarga Indonesia dengan baik, bisa mengurangi kemiskinan dan angka pengangguran yang terus bertambah.

"Ada lima juta bayi setiap tahun yang lahir, ini harus menjadi bayi yang berkualitas," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Muhadi mengatakan, jumlah penduduk Banten 4aat ini peringat kelima setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara. Jumlah penduduk Banten yang hampir mencapai 11 juta, jika tidak kendalikan secara seksama pertumbuhanya pemerintah harus mampu menyediakan segala sesuatunya yang menjadi kebutuhan dasar dari masyarakat itu.

"Dengan KB Kesehatan terpadu, kita berharap pertumbuhan penduduk bisa ditekan agar penduduk yang ada lebih berkualitas. Apabila penduduknya berkualitas, pertumbuhan pembangunan yang akan datang lebih maju," kata Muhadi.

Sementara itu Pangdam III Siliwangi  Mayjen Dedi Kusnandi Tamim mengatakan, pencanangan Bakti KB Keehatan yang telah berjalan selama 40 tahun, sebagai bentuk upaya untuk menekan angka kelahiran. Mengingat Banten yang merupakan pemekaran Provinsi Jawa Barat merupakan daerah peringkat ke lima dalam peningkatan jumlah penduduk.

"Keluarga yang berkualitas itu keluarga yang memiliki dua anak, agar lebih maksimal dalam mendidiknya," kata Mayjen Dedi Kusnandi.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014