Tangerang (Antara) - Froggy Edutography, pusat pengembangan cita-cita dan motivasi karya anak bangsa menyelenggarakan kontes raja dan ratu (king and queen) edutography 2014 bertujuan memberi motivasi kepada anak Indonesia agar bercita-cita menjadi pemimpin dan pahlawan di masa depan.


Froggy Edutography mengaplikasikan delapan jenis kecerdasan dalam memotivasi anak-anak Indonesia dalam mewujudkan cita-citanya melalui berbagai profesi yang dijalani kelak, kata Fernando Iskandar, pendiri dan CEO Froggy Edutography di Tangerang, Senin. 

Kontes ini, jelas Fernando, baru pertama kali dilakukan di Indonesia bahkan di dunia, merupakan penjabaran dari program utama Froggy Edutography yaitu edutography goal setting,  program untuk mengajak anak Indonesia berani memiliki cita-cita yang besar, mengeksplorasi diri dan meraih keberhasilan, serta bersama orang tua membuat "road map" cita-cita.

"Kami terpanggil untuk berperan aktif memotivasi anak-anak Indonesia dalam mengembangkan dan mengeksplorasi diri. Kami membantu mereka mengenali cita-cita, karena sejak usia dini mereka perlu memahami pentingnya memiliki impian dan cita-cita," ujar Fernando.

Dalam kegiatan King & Queen Edutography, anak-anak Indonesia mengikuti kontes kecerdasan dengan mendeklarasikan cita-cita yang akan diraihnya berdasarkan kecerdasannya masing-masing. 

Sebagai rangkaian dari kegiatan ini, pada pra kegiatan anak-anak mengikuti sesi pengenalan tentang jenis-jenis kecerdasan dan motivasi pentingnya memiliki cita-cita sejak dini serta diperkenalkan mengenai wawasan dan sejarah berbagai profesi di Froggy Edutography. 

Kegiatan ini juga akan meliputi pengenalan edutography, story telling tentang dream dan pengisian dream card dan deklarasi cita-cita.

"Raja dan Ratu adalah panggilan bagi anak-anak yang berada dalam  Floating Castle (Istana Melayang) dimana program Froggy Edutography dilaksanakan. "Floating Castle" terinspirasi dari kisah dongeng "Jack and The Beanstalk" (Jack dan Pohon Kacang), dimana seorang anak menemukan istana melayang diatas awan setelah memanjat pohon kacang," jelas Fernando.  

Istana tersebut yang  merepresentasikan sebuah impian, dan anak-anak tersebut adalah para raja dan ratu yang memimpin istana tersebut. Sebagai calon-calon pemimpin  sekaligus pahlawan di masa depan, anak-anak di Floating Castle diajak dan diarahkan bermimpi dan menggantungkan cita-cita setinggi langit serta menjadi "raja dan ratu dunia" dan menjadikan mereka anak-anak Indonesia yang dapat berkiprah di dunia internasional.

Kontes diawali dengan sosialisasi di 300 sekolah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, yang memberikan kesempatan kepada sekitar 2.400 pelajar untuk mengikuti Audisi Pertama di Floating Castle, BSD Tangerang yang dilakukan pada 23 juni-18 juli. 

Dalam audisi pertama ini akan terjaring sekitar 800 pelajar yang menjalani seleksi lanjutan yang nantinya akan menjaring 48 putra dan putri Indonesia terpilih yang mampu mengeksplorasi kemampuannya mewakili  8 jenis kecerdasan, meliputi : Kecerdasan Linguistik (Bahasa), Kecerdasan Logika (Berhitung dan Analisa), Kecerdasan Visual Spatial (Gambar dan Tata Ruang), Kecerdasan Kinestetik (Gerak), Kecerdasan Musik, Kecerdasan Interpersonal (Sosial), Kecerdasan Intrapersonal (Diri) dan Kecerdasan Naturalis (Alam).

Dalam Audisi Lanjutan, anak-anak akan menunjukkan kecerdasan sesuai dengan jenis kecerdasan mereka masing-masing seperti misalnya menari (kecerdasan kinestetik), menggambar (kecerdasan visual spasial), berpidato (interpersonal), dan lain-lain yang dinilai oleh juri yang kompeten di masing-masing jenis kecerdasan. 

Puncak acara adalah grand final yang direncanakan pada bulan November 2014, dimana akan menghasilkan 8 pasang atau 16 anak Indonesia sebagai juara King & Queen Edutography 2014 dan mereka akan berkesempatan menampilkan kemampuannya di Floating Castle dan ditayangkan di stasiun TV. 

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014