Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Banten, kini menangani empat pasien positif COVID-19 di Ruang Anggur.
"Kami dua hari terakhir ini menangani empat pasien COVID-19," kata Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak dr Jauhari Assukri di Lebak, Senin.
Baca juga: KKP dirikan Kampung Nelayan Maju di KabupatenLebak
Baca juga: KKP dirikan Kampung Nelayan Maju di KabupatenLebak
Pihak rumah sakit dalam menangani pasien positif COVID-19 tetap menjalankan standar prosedur operasional (SOP) yaitu di ruang khusus Ruang Anggur.
Mereka mendapatkan perawatan khusus agar cepat sembuh dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga.
Mereka mendapatkan perawatan khusus agar cepat sembuh dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga.
"Semua empat pasien COVID-19 dalam kondisi stabil," kata dokter Jauhari.
Menurut dia, pihaknya terus meningkatkan kualitas pelayanan menyusul kasus COVID-19 yang kembali melonjak.
Kemungkinan gelombang ketiga kasus COVID-19 terjadi Februari hingga Maret 2022 berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan.
Karena itu, RSUD Adjidarmo Rangkasbitung telah mempersiapkan tempat tidur hingga ratusan unit.Selain itu menjamin kesiapan obat-obatan di antaranya Oseltamivir, Favipiravir, Remdesivir dan Azithromycin.
"Kami bekerja keras untuk penanganan COVID-19 dengan baik karena pengalaman sebelumnya cukup baik," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiono mengatakan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dengan melonjaknya kasus COVID-19.
Pemerintah daerah kini telah menyiapkan kembali ruang isolasi yang ditempatkan di Gedung Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BPPS) Provinsi Banten dengan daya tampung 80 tempat tidur.
Ia meminta masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Selain itu mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan.
Masyarakat juga wajib divaksinasi untuk membentuk kekebalan komunal dan jika terserang COVID-19 tidak menimbulkan keparahan sakitnya hingga kematian.
"Kami kini terus melakukan pelacakan, pengobatan dan pemeriksaan guna mencegah penyebaran penyakit ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022