Tangerang, (Antara) - Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Banten, diminta tidak hanya mengandalkan Area Traffic Control System (ATCS) sebagai solusi kemacetan.

"Perlu inovasi untuk penanggulangan kemacetan seperti angkot yang mangkal sembarangan dan pembuatan jalan alternatif," kata Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin di Tangerang, Selasa.

Ia mengatakan, permasalahan kemacetan yang sering dihadapi  masyarakat, lebih diakibatkan oleh bertambahnya volume kendaraan serta adanya mobil murah yang terus menjamur.

"Fenomena ini merupakan tugas dan tanggungjawab Dishub sekaligus sebagai tantangan dalam memberikan solusi sehingga dapat  mengurai kemacetan yang ada di Kota Tangerang," katanya.

Dijelaskannya, salah satu bentuk pelayanan Dishub kepada masyarakat adalah membantu kelancaran mobilitas warga masyarakat.

Karenanya, personil Dishub harus selalu standby di titik jalan yang sering terjadi kemacetan untuk mengurai kemacetan.

Ditambahkannya agar Dishub juga dapat bersinergi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk mencari solusi kemacetan dengan cara membuat jalan-jalan alternatif.

Petugas Dishub pun agar terus melakukan peningkatan kompetensi sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.

"Pelajari dan pahami berbagai aturan yang ada dan kebijakan baik secara administratif maupun teknis," ujarnya.

Kepala Dishub Herman Suwarman, mengatakan, petugas dishub telah diberikan peningkatan wawasan dan pengetahuan tentang berbagai aturan administratif dan teknis sehingga pegawai dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensinya dalam melayani masyarakat.

Adapun titik kemacetan yang ada jumlahnya mencapai puluhan yang tersebar di 13 kecamatan. "Kita sedang melakukan kajian dan persiapan untuk mengatasi kemacetan yang terus bertambah," katanya.

Pewarta:

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2014